Penulis
Intisari-Online.com - Meski sangat nyaman, apakah menggantungkan kebahagiaan kita pada pasangan, bisa dibilang tepat?
Memiliki pasangan memang menyenangkan. Curahan perhatian, kasih sayang, dan kehangatan yang diberikan, tak ayal membuat debar jantuk seolah berdetak dua kali lebih cepat.
Padahal, “Membiarkan orang lain mendikte kebahagiaan kita hanya mendorong kehidupan untuk selalu mencari distraksi,” terang seorang psikolog, Lucy Moore.
Menggantungkan kebahagiaan pada pasangan, kata Moore, merupakan cara terbaik untuk membuat hidup berjalan gelisah dan tidak tenang.
Sebab, Anda akan terus bergantung dan membutuhkan pasangan. Kondisi itu, bisa jadi sangat mengganggu pasangan Anda. Siapa juga yang ingin memiliki kekasih yang selalu memonitor segala aktivitas kita, hanya karena dia takut sendiri.
“Anda yang memiliki karakter selalu memerlukan pasangan atau status berpasangan untuk bahagia, berarti Anda tidak memiliki satu hal dalam diri yang bisa dibanggakan,” urainya.
Moore menyarankan, carilah hobi dan kegemaran lain yang membutuhkan perhatian dan waktu Anda. Tujuannya agar fokus hidup Anda tak melulu bergantung pada pasangan.
Mengetahui keinginan diri dan memiliki minat terhadap sesuatu, sebut Moore, memberikan warna lain dalam kehidupan.
Jadi, ketika Anda berhasil mencapai apa yang Anda inginkan, tentunya hal itu akan melahirkan rasa bahagia dalam diri Anda.
Alhasil, Anda pun akan menyadari bahwa kehadiran pasangan memang untuk melengkapi kehidupan, tapi bukan patokan dari kebahagiaan Anda.
(Lusina/kompas.com)