Penulis
Intisari-Online.com – Sering merasa cemas saat tak bersama pasangan bisa jadi bukanlah tanda kepedulian melainkan ciri kita terlalu tergantung pada pasangan.
Memang, menjalin hubungan yang erat dengan pasangan adalah hal yang membahagiakan. Namun, ketika kita berdua terlalu lekat satu sama lain, sebenarnya ada banyak hal yang kita lewatkan yang berkaitan dengan kebahagiaan diri sendiri.
Berikut adalah ciri kita terlalu tergantung pada pasangan:
1. Jarang punya waktu untuk orang lain
Apabila kita mulai tak punya waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat kita, artinya hubungan kita terlalu menyita waktu masing-masing.
Scott Wetzler PhD, Psychology Division Chief, Albert Einstein College of Medicine, mengatakan, "Hubungan yang terlalu lekat satu sama lain dalah tanda nyata dari ketergantungan yang tak sehat,".
2. Kita tak pernah melakukan apapun sendirian
Jennifer Twardowski, pelatih hubungan menganjurkan untuk berhenti terlalu tergantung bersama pasangan, kita harus mulai melakukan hal baru sendiri.
Kita harus bisa mandiri melakukan aktivitas yang kita suka tanpa perlu bersama pasangan.
3. Sumber kebahagiaan kita hanya ada di hubungan
"Orang yang terlalu tergantung adalah orang yang membiarkan kebiasaan orang lain mempengaruhinya dan orang yang terobsesi mengontrol kebiasaan orang lain," urai sebuah saran yang tertulis dalam karya Codependent karya Melody Beattie.
Pasangan kita tak harus menjadi satu-satunya kebahagiaan dalam hidup kita. Jika tak ada dia, kita pun harus dapat tetap bahagia.
4. Sering merasa cemas ketika tak bersama
Psikolgis Seth Meyers mengatakan, hubungan mulai tak sehat ketika seseorang sering merasa gelisah pada hubungannya, menghabiskan waktu dan energi untuk mengubah pasangan, atau selalu mencoba memenuhi permintaan pasangan.
5. Berperan sebagai orangtua dan anak
Hubungan menjadi sangat tak sehat ketika seseorang mencoba memenuhi kebutuhan dan keinginan orang lain tanpa memikirkan apa yang mereka sendiri inginkan dalam sebuah hubungan. Begitulah kata psikologis Mary Catherine Segota, PsyD,.
(kompas.com)