Penulis
Intisari-Online.com– Untuk menjawab pertanyaan “mengapa manusia bermimpi?” hampir sama susahnya dengan “mengapa manusia ada?” Bahkan setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan studi tentang tidur dan mimpi, ilmuwan masih belum yakin 100% alasan pasti seseorang bermimpi. Walau begitu, banyak spekulasi dan teori penelitian yang dapat menjelaskan mengapa kita bermimpi saat tidur.
Mimpi terjadi karena kecemasan
Menjelang tidur, kita akan berusaha merilekskan tubuh dan pikiran kita. Otak juga akan memberi alarm bagi kita agar lebih santai. Saat kita tidur, emosi yang kita hadapi di siang hari keluar melalui siklus mimpi.
Jika ada sesuatu yang sangat membebani pikiran kita, kemungkinan kita akan bermimpi tentang hal itu secara khusus bahkan dengan citra yang jelas. Misalnya, kita takut kehilangan pekerjaan karena isu PHK di perusahaan. Kita mungkin akan bermimpi menjadi orang yang menyusut atau sedang mengembara tanpa arah tujuan di padang gurun dan jurang. Mimpi hanya “pariwara”
Ada pula teori yang menyebutkan bahwa mimpi hanyalah semacam iklan yang tidak terlalu penting saat kita terlelap. Teori ini menganggap, saat kita tidur, bagian otak kita yang cukup aktif sedang berupaya untuk beristirahat, sehingga pilahan-pilahan informasi “lewat” dalam tidur.
Mimpi adalah cara otak menyampaikan hal baru
Beberapa peneliti yakin, bahwa saat kita bermimpi, itulah saat di mana pikiran,emosi, dan rasional kita mengeluarkan ide-ide dan kreativitas yang tak terungkapkan saat kita bangun. Dalam mimpi, walau dalam kondisi tak sadar, imajinasi dan pikiran kita menjadi bebas. Salah satu manfaatnya adalah mimpi membantu kita berhubungan dengan perasaan kita.
Misalnya seorang atlit golf legendaris Jack Nicklaus yang mengalami kesulitan mengayun tongkat golf. Namun dalam mimpinya, ia memukul dan mengayun tongkat golf dengan sangat baik. Pada wartawan di San Francisco Chronicle Jack menyatakan bahwa ia memperhatikan bahwa tangannya diposisikan berbeda dalam mimpi, dan hari berikutnya ia ingat akan mimpi itu, dan ia menang. Ide untuk menulis buku dan lagu juga banyak ditemukan penyair-penyair melalui mimpinya. Para ilmuwan yang banyak menemukan teori-teori mengenai mimpi, namun belum mengambil sebuah kesepakatan bersama tentang teori apa yang paling dapat menjelaskan mengapa seseorang bermimpi. Sama dengan makhluk hidup yang bernafas dan terjadi begitu saja, begitu pulalah dengan mimpi. Kita dapat menanggapi ini secara rasional dan spiritual. Hanya saja, jangan terlalu bergantung pada mimpi Anda. Anggap saja, mengapa mimpi terjadi adalah misteri yang membuktikan betapa terbatasnya manusia.