Penulis
Intisari-Online.com –Terbiasa memanjakan anak laki-laki dari kecil bisa membuatkan tumbuh besar tanpa mengenal perjuangan. Gejala ini dinamakan Peter Pan Syndrome, di mana sang anak tumbuh dengan pola asuh yang selalu dimanjakan, dibela, dan dilindungi.
Salah satu penyebab Peter Pan Syndrome, adalah ketika orang tua tidak sanggup untuk membiarkan anak menjadi mandiri dengan alasan kasih sayang. Apakah kita termasuk orang tua yang membiarkan anak laki-laki kita tidak menggendong tasnya sendiri saat sekolah? Hati-hati anak kita akan tumbuh bergantung kepada orang lain. Karena ia terbiasa dengan tas yang dibawakan oleh pembantu atau orang tuanya.
Alasannya memang karena kita takut ia menjadi kesulitan bahkan sakit. Ketakutan ini sebaiknya dihindari agar si anak bisa lebih mandiri. Kadang, orangtua menjadi khawatir ketika anak berusia 5-9 tahun masih malas makan. Akhirnya, kita menyuapi mereka alih-alih takut ia menjadi sakit karena tidak makan. Jika diteruskan, si anak akan terbiasa hidup nyaman, tanpa beban.
Ia akan tumbuh menjadi anak yang tidak bertanggung jawab dan tidak suka bekerja keras, serta kurang mandiri. Karena orangtua sangat membantunya dalam segala hal bahkan untuk membuatkan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah, si anak akan sulit untuk mandiri dan berjuang sendiri untuk sekolahnya.
Sesekali, kita perlu membiarkan anak merasakan akibat dari kelemahan-kelemahannya itu. Misalnya membiarkannya dihukum di sekolah karena lalai mengerjakan PR, menegurnya di rumah karena kesalahan-kesalahan yang tidak dapat ditoleransi, dan memberikan konsekuensi yang setimpal dengan apa yang diperbuatnya.
Akibat dari salah pola asuh (terlalu memanjakan dan tidak membiarkannya sendiri) hanya akan berakibat buruk dan fatal. Sifat dan sikap anak akan menjadi sulit dikendalikan. Ia cenderung memberontak, terlalu menyayangi diri sendiri, tidak mau menerima kritikan, dan mudah sakit hati. Tentu ini tidak baik bagi perkembangan mereka hingga tumbuh dewasa kelak. Orangtua harus bijak dalam menerapkan pola asuh yang benar dan sesuai untuk perkembangan anak. Hati-hati Peter Pan Syndrome!