Find Us On Social Media :

Inilah Alasan Mengapa Anak Remaja Sangat Sulit Untuk Diatur dan Diajari (1)

By Tika Anggreni Purba, Selasa, 23 Februari 2016 | 13:30 WIB

Inilah Alasan Mengapa Anak Remaja Sangat Sulit Untuk Diatur dan Diajari (1)

Intisari-Online.com – Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi kita untuk menghadapi anak kita yang kini tumbuh menjadi remaja. Untuk mengetahui cara menghadapinya, kita harus mengenali bahwa fase ‘anak’ dan ‘remaja’ adalah fase yang berbeda. Kita harus memperlakukan mereka sesuai fase itu.

Jangan salahkan anak remaja Anda karena bukan salah mereka berada fase itu. Itu adalah proses pertumbuhannya. Masalahnya adalah apakah kita mau untuk mempelajari dan mengenali mengapa mereka menjadi sangat sulit untuk dididik. Berhentilah untuk berpikir “anak ini dulu tidak senakal ini”, atau “ia dulunya anak yang penurut”. Kita harus mengenali proses tumbuh kembang dan alasan dari perilaku mereka.

Berikut alasan mengapa anak remaja bisa menjadi begitu keras dan sulit diatur:

* Prioritasnya telah berubah

Anak-anak pada umumnya berorientasi pada prestasi di sekolah, persahabatan, dan penampilan. Bagi remaja prioritas ini malah terbalik. Penampilan adalah yang pertama, persahabatan yang kedua, dan prestasi yang ketiga. Ia merasa penampilannya di komunitas sosial lebih penting daripada prestasi.

* Tidak fokus

Perubahan hormon ketika memasuki masa pubertas mempengaruhi kehidupan remajanya. Ia tidak memandang segalanya sesederhana ketika ia masih anak-anak. Ketertarikan akan lawan jenis, hubungan keluarga, dan pengaruh dunia luar menjadikan remaja tidak fokus kepada satu hal (yang biasa kita inginkan ialah ia belajar dan patuh).

Jangankan Anda, mereka pun bingung untuk mengenali diri mereka sendiri. Itulah sebabnya mereka sulit untuk fokus pada satu hal. Mereka juga cenderung tidak konsisten dan pelupa.

* Sangat mudah bosan

Kalau anak-anak penuh rasa ingin tahu dan bertanya ‘kenapa?’ untuk setiap hal yang dilihatnya. Anak remaja malah sangat mudah bosan. Ia tidak menyukai lagi kebiasaan yang dilakukannya saat anak-anak, tetapi juga bingung untuk melakukan apa yang orang dewasa lakukan. Ia takut terlihat terlalu tua, juga tak ingin dikatakan sebagai anak-anak. Ini memang benar-benar membingungkan.

Kebosanan ini juga tidak mengenakkan bagi mereka karena mereka juga bingung, itulah sebabnya itu mempengaruhi kestabilan emosionalnya. Saat-saat seperti ini kita bisa memperkenalkan padanya minat-minat baru yang berbeda dengan minatnya saat ia anak-anak.

Simak penjelasan mengapa anak remaja sulit diatur dan diajari di artikel selanjutnya.

(psychologytoday.com)