Find Us On Social Media :

Inilah Alasan Mengapa Anak Remaja Sangat Sulit Untuk Diatur dan Diajari (2)

By Tika Anggreni Purba, Selasa, 23 Februari 2016 | 14:00 WIB

Inilah Alasan Mengapa Anak Remaja Sangat Sulit Untuk Diatur dan Diajari (2)

Intisari-Online.com – Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi kita untuk menghadapi anak kita yang kini tumbuh menjadi remaja. Untuk mengetahui cara menghadapinya, kita harus mengenali bahwa fase ‘anak’ dan ‘remaja’ adalah fase yang berbeda. Kita harus memperlakukan mereka sesuai fase itu.

Berikut alasan mengapa anak remaja bisa menjadi begitu keras dan sulit diatur:

* Cenderung untuk menolak

Anak-anak adalah usia saat kita masih bisa memberi perintah, karena mereka yakin bahwa seorang anak memang harus mematuhi orang tuanya. Dalam pikiran kecil mereka, orang dewasa memang pembuat aturan dan anak-anak adalah pengikutnya. Ia cenderung melakukan apa yang diberitahu padanya.

Tapi masa remaja berbeda, ia sudah merasa memiliki hak akan dirinya sendiri. Sehingga ia memberitahu dirinya sendiri bahwa “orang tua tidak bisa mengatur atau melarang saya tanpa persetujuan saya". Ia menganggap bahwa segala sesuatunya ya terserah pilihannya.

Jangan heran kalau anak remaja akan cenderung sering melakukan pelanggaran. Ia mulai berani tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) dari sekolah dan memiliki banyak alasan ketika ditanyai. Istilahnya mereka sudah mulai bisa ‘ngeles’ untuk membenarkan tindakannya.

* Belajar adalah sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman

Ketika ia anak-anak belajar di sekolah adalah hal yang menyenangkan karena ia akan mengetahui banyak hal, apalagi ketika ada iming-iming hadiah jika ia rajin belajar. Bagi remaja, hal ini total berubah, bagi mereka belajar adalah cara untuk meningkatkan harga diri. Semakin ia merasa pintar, ia merasa harga dirinya meningkat. Persaingan belajar dimaksudkan untuk menaikkan harga dirinya. Kadang-kadang ini membuat mereka tidak nyaman karena ingin diakui dalam lingkungan belajarnya.

* Melarikan diri ke dunia maya

Hidup remaja masa kini ada di dua dunia, dunia nyata dan dunia maya. Dunia nyata bagi mereka penuh dengan tuntutan, beban, dan tanggung jawab. Ia akan lebih suka menghabiskan waktu sosialisasi di dunia maya yang menawarkan kebebasan. Tentu saja kehidupan online menjadi begitu menggoda baginya. Mengajari dan mendidik anak remaja memang benar-benar pekerjaan yang rumit dan melelahkan. Tidak hanya bagi orang tua, hal ini juga terjadi pada guru di sekolah. Anak-anak remaja dapat dibimbing dan diatur dengan sabar jika kita juga sabar untuk mengenali mereka.