Hati-Hati dengan 9 Jenis Penyimpangan Seksual Ini (1)

Tika Anggreni Purba

Penulis

Hati-Hati dengan 9 Jenis Penyimpangan Seksual Ini (1)

Intisari-Online.com– Dorongan dan perilaku seksual yang menyimpang yang muncul berulang kali disebut Parafilia. Parafilia biasanya terjadi dalam bentuk aktivitas, tindakan terhadap orang lain, dan benda agar mendapatkan rangsangan seksual.

Beberapa penderita tidak segan melakukannya di tengah keramaian. Karenanya kita mesti waspada dan berhati-hati jika menemukan orang dengan Parafilia ini. Dengan mengenali jenis penyimpangan seksual, kita juga dapat menolong penderita untuk sembuh. Berikut jenis-jenis Parafilia:

~ Pedofilia

Ia suka berfantasi dan tertarik kepada anak kecil di bawah umur. Biasanya targetnya adalah anak berusia 1-12 tahun. Tanpa merasa bersalah ia memuaskan hasrat seksualnya dengan mengajak si anak terlibat untuk melihatnya masturbasi. Bisa jadi, ia juga mengajak si anak untuk telanjang dan menyentuh kelamin si anak tersebut. Paling gawat adalah ia melakukan hubungan seksual dengan anak.

Biasanya pengidap melakukannya dengan orang terdekat seperti kerabat bahkan anak sendiri. Untuk menutupi perilakunya, ia cenderung mengancam si korban. Ketertarikan seksual pada bayi dan orang lanjut usia adalah jenis pedofilia yang lebih spesifik yang disebut infantofilia dan geronontofilia.

~ Froteurisme

Penderuta froteurisme suka menggesekkan organ kelaminnya pada tubuh orang asing, bahkan di tengah keramaian. Ia mengalami gangguan sehingga mendapatkan kepuasan seksual dari menempelkan dan menggesekkan kelaminnya pada orang asing. Tempat keramaian yang sibuk seperti jalan yang ramai, kereta, dan bus yang penuh sesak.

~ Ekshibisionisme

Suka pamer organ kelamin pada orang asing. Ia akan sangat senang jika orang tersebut terkejut, takut, dan terkesan atas pertunjukkan seksualnya itu. Walau tidak sampai melakukan tindakan seksual pada korban, penderita ekshibionisme tak segan melakukan masturbasi di depan korban.

~ Sadisme seksual

Rangsangan dan kepuasaan seksual dirasakannya melalui fantasi dan kekerasaan kepada pasangannya. Ia melakukan kekerasan secara psikis dan fisik pada pasangan tanpa merasa bersalah. Ia tidak segan untuk memperkosa, menyiksa, dan bahkan membunuh si korban. Ia merasa sangat berkuasa atas perlakuan seksualnya yang menyimpang ini.