Benarkah Kecanduan Facebook Memiliki Efek yang Sama dengan Narkoba?

Anjani Harum Utami

Penulis

Benarkah Kecanduan Facebook Memiliki Efek yang Sama dengan Narkoba?

Intisari-Online.com - Melihat-lihat news feed, melakukan upload foto, atau bahkan sekedar mengomentari status teman di Facebook rasanya merupakan hal yang biasa-biasa saja. Namun, tidak demikian dengan para peneliti dari California State University yang menyebut jika efek dari mengakses media sosial, ternyata dapat menimbulkan kecanduan. Bahkan, kecanduan pada otak ini disebut-sebut memiliki efek yang sama dengan orang-orang yang menggunakan narkoba jenis kokain, maupun kecanduan judi.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Reports ini, peneliti melakukan penelitian terhadap 20 mahasiswa dengan menggunakan fMRI atau sebuah resonansi magnetic fungsional yang berfungsi untuk mempelajari otak partisipan saat melihat gambar-gambar berkaitan dengan Facebook. Hasilnya, mereka lebih cepat menekan tombol saat melihat gambar Facebook dibandingkan dengan gambar lainnya. Tak hanya itu, partisipan juga lebih cepat tanggap terhadap gambar-gambar berkaitan dengan Facebook ketimbang gambar-gambar sederhana seperti rambu-rambu lalu lintas.

“Dalam kasus ketika partisipan sedang berada di jalan raya, mereka lebih cepat merespon bunyi beep pada ponsel sebagai notifikasi dari Facebook ketimbang rambu-rambu lalu lintas” ujar Olif Turel, seorang Professor di California State University, seperti dilansir dari Tech Times, Minggu (28/2/2016).

Studi sebelumnya juga pernah dilakukan untuk membandingkan fungsi otak terhadap orang-orang yang terobsesi dengan media sosial dan kepada orang-orang yang jadi candu judi serta alkohol. Diketahui orang-orang yang terobsesi dengan Facebook menunjukkan beberapa pola otak yang sama dengan yang ditemukan dengan para pecandu narkoba.

Pola otak yang memiliki kesamaan ini terutama pada bagian amigdala dan striatum, yang mana keduanya, pada seseorang yang kecanduan narkoba akan membuatnya menjadi takut, was-was penasaran, serta perilaku impulsif lainnya. Hal ini rupanya juga terjadi dengan mereka yang tanpa disadari jadi kecanduan Facebook. Misalnya, timbul perasaan was-was jika tidak membuka Facebook sehari, frekuensi membuka Facebook yang semakin sering, serta perilaku lainnya. Meski demikian, kecanduan Facebook di sini tidak memiliki efek destruktif pada otak, seperti yang ditimbulkan dari kecanduan kokain.

Sementara itu, seorang psikolog dari University of Bergen di Norwegia, rupanya meragukan studi ini. Andreassen mengatakan jika kecanduan ini mungkin disebabkan oleh tabrakan dari faktor biologis, psikologis, dan budaya. Ia juga ragu sebab sampel yang diambil hanya dari 20 partisipan saja, di mana ini merupakan jumlah yang relatif kecil sehingga perlu penelitian lebih lanjut.

“Sampel yang kecil, yakni hanya 20 orang saja, belum bisa disimpulkan demikian. Perlu penelitian lanjutan” ujar Andreassen.

(tech times)