Find Us On Social Media :

Mengingat-ingat Sesuatu Hanya Akan Membuat Kita Makin Lupa?

By Okke Nuraini Oscar, Senin, 29 Februari 2016 | 09:00 WIB

Mengingat-ingat Sesuatu Hanya Akan Membuat Kita Makin Lupa?

Intisari-Online.com - Anda pernah kesulitan mengingat kapan terakhir kali Anda pergi ke suatu tempat? Mengingat-ingat sesuatu ternyata hanya akan membuat kita makin lupa. Sebagai proses mengingat kembali sesuatu menyebabkan orang kehilangan kenangan lainnya, seperti yang dikemukakan dalam sebuah penelitian. Para peneliti di Birmingham University dan MRC Cognition dan Unit Ilmu Otak di Cambridge menunjukkan bagaimana sengaja mengingat sesuatu benar-benar membawa kita melupakan pengalaman lainnya. Sederhananya, tindakan dari mengingat dapat menjadi salah satu alasan utama mengapa kita lupa.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience, adalah yang pertama untuk mengetahui mekanisme lupa dalam otak manusia.

Studi penggambaran otak menunjukkan bahwa mekanisme lupa itu sendiri dilaksanakan karena terjadinya tekanan pada pola kortikal yang unik yang mendasari adanya suatu kenangan. "Meskipun telah ada keyakinan yang muncul dalam bidang akademik bahwa otak memiliki mekanisme penghambatan ini, saya pikir banyak orang yang terkejut mendengar bahwa mengingat kenangan memiliki sisi gelap membuat kita lupa orang lain dengan benar-benar “menekan” mereka" kata Dr. Maria Wimber dari Birmingham University.

Pola aktivitas otak pada peserta dipantau oleh MRI scan saat mereka diminta untuk mengingat kenangan individu berdasarkan gambar mereka telah ditampilkan sebelumnya. Para peneliti, yang dipimpin oleh Dr Michael Anderson, mampu melacak aktivitas otak yang disebabkan oleh kenangan individu dan menunjukkan bagaimana ini ditekan oleh hal lain dengan membagi otak menjadi voxel tiga-dimensi kecil.

Berdasarkan pola aktivasi halus voxels ini, para peneliti mampu untuk menyaksikan saraf kenangan individu karena mereka diaktifkan awalnya, dan kemudian ditekan. Selama empat percobaan selektif peserta dalam penelitian itu memberi sinyal atau tanda untuk mengambil memori target, yang menjadi lebih hidup dengan setiap percobaan.

 (Sarah Barns/ express.co.uk)