Penulis
Intisari-Online.com –Narsisme tidak hanya menyerang anak muda saja, karena orang tua juga mengalaminya. Ayah dan Ibu yang narsis, adalah orangtua yang memaksakan kehendaknya pada anak-anaknya. Biasanya mereka sangat posesif dan tidak memberi kebebasan pada anak-anaknya. Berikut tanda-tanda orangtua narsis.
* Sering Memanipulasi
Manipulasi dalam pola didikan orangtua narsis sering terjadi. Misalnya orangtua berkata, “dasar anak tidak tahu terimakasih!”, “Kami tidak bahagia semuanya karena kalian”. Mereka cenderung menyalahkan, mempermalukan, melakukan perbandingan, menekan dengan tekanan yang tidak masuk akal. Orangtua narsis juga tidak segan mengancam, memaksa secara emosional. Orangtua semacam ini hanya mengenal kasih sayang yang bersyarat.
* Tidak fleksibel dan sensitif
Orangtua narsis biasanya ditandai dengan sangat kaku dan sensitif. Mereka mengatur anak-anaknya sampai sedetail mungkin, dan marah ketika hal itu dilanggar. Ia sering merasa anaknya selalu kurang ini dan kurang itu.
Terlalu sensitif sehingga melakukan larangan dan peraturan-peraturan tanpa alasan yang jelas. Responnya untuk apapun yang dilakukan anaknya selalu salah. Misalnya seorang ibu yang memarahi anaknya hanya karena anaknya tidak mencuci piring seperti yang biasa dilakukannya. “Mama enggak suka kamu cuci piring seperti itu, ikuti mama!”
* Kurang empati
Ayah dan ibu yang narsis tidak mampu mengenali dan mengetahui pikiran dan perasaan anak-anak. Karena mereka memang tidak merasa itu adalah yang penting. Akibatnya anak cenderung ingin keluar dari rumah yang terasa di neraka. Perkembangan kepribadian anak juga sangat buruk dan bisa jadi terikut narsis seperti orangtuanya. * Ketergantungan
Orangtua jenis ini akan bergantung seumur hidup pada anak-anak mereka. Ia merasa anak itu harus bertanggung jawab pada mereka hingga masa tuanya. Hal ini bisa dimaklumi karena anak memang harus merawat orangtuanya. Namun orangtua narsis berbeda, ia sering meminta pengorbanan yang tidak masuk akal pada anak-anaknya. Misalnya membiayai kebutuhan hidupnya terus menerus di saat ia juga masih memiliki penghasilan sendiri.
* Cemburu & posesif
Karena ayah atau ibu narsis selalu membuat anak seolah bergantung kepadanya dan ada di bawah kendalinya, mereka sering cemburu jika anak-anaknya mulai mandiri. Saat anak memilih jalan hidup sendiri dalam karir, teman-teman, dan pasangan, mereka cenderung marah. Ia sering berkata, “Tega sekali kamu melakukan ini sama mama,” sambil memelas.
Orangtua seperti ini bahkan tidak rela jika anak-anaknya menikah dengan orang lain. Seandainya diizinkan untuk menikah, ia akan menganggap menantunya adalah orang lain yang merebut anaknya. * Sering mengabaikan
Dalam diri orangtua narsis, ia cenderung lebih fokus pada dirinya sendiri daripada membesarkan anak. Orangtua bisa terobsesi pada karir, hubungan sosial, dan hobi sendiri. Anak-anaknya dibiarkan tumbuh sendiri tanpa pengawasan berarti.
Jika ada benih-benih tanda orangtua narsis ini pada diri kita, sebaiknya kita berubah. Anak adalah anugerah yang seharusnya kita rawat dan besarkan untuk menjadi dirinya sendiri sebagaimana ia diciptakan. Salah asuhan,fatal akibatnya.
psychologytoday.com