Penulis
Intisari-Online.com –Kemarahan akibat emosi yang tidak stabil sering terjadi pada usia remaja. Anak remaja cenderung menjadi lebih sensitif, khususnya tentang apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
Orangtua kadang tak habis pikir, mengapa sulit sekali mengajari anak yang mulai beranjak dewasa. Pertengkaran anak remaja dan orangtua pun sering tidak terelakkan. Bahkan kita mungkin sering bingung, mengapa anak remaja menjadi gampang sekali marah?
Selain karena emosi remaja yang sangat labil, berikut 20 pemicu kemarahan remaja yang pelu kita ketahui: * Remaja marah ketika mereka merasa disalahpahami orang tua
Hati-hati dalam menilai, menegur, bahkan memarahi anak remaja. Mereka berada di masa sangat sensitif dengan tuduhan.
* Remaja marah saat orang tua clueless
Artinya mereka menjadi marah ketika melihat ayah dan ibunya tidak bisa memahami clue yang dikirim olehnya. Ia merasa marah ketika orang tua sepertinya tidak bisa mengerti akan situasi dan keadaannya.
* Remaja marah saat mereka mengkhawatirkan orangtuanya
Percaya atau tidak, ini adalah pemicu kemarahan remaja. Ia merasa tidak enak saat ia khawatir dengan keadaan kita. Hanya saja, mereka tidak tahu mengekspresikan kekhawatiran itu dengan kasih sayang. Mereka malah memilih menjadi marah ketimbang menyampaikan kekhawatirannya.
* Remaja marah saat merasa dipermalukan orang tua
Dalam hal ini, mereka akan mudah merasa malu akan cara dan tindakan orangtua. Misalnya cara berbicara dan cara berpakaian orangtuanya tidak sesuai usia orangtuanya. Mereka biasanya menjadi malu dan marah karena hal sepele ini.
* Remaja marah saat ia mengecewakan orangtuanya
Kita pasti belum mengetahui hal ini. Tapi anak remaja cenderung marah pada dirinya sendiri saat ia tidak bisa membahagiakan Anda. Sungguh dari hati terdalam anak remaja yang suka melawan sekalipun, ia ingin membahagiakan orang tuanya.
* Remaja marah ketika dibandingkan
Sebaiknya hentikan kebiasaan kita membanding-bandingkan dia dengan saudaranya yang lain. Mereka merasa semakin rendah diri dan ciut saat kita membandingkannya dengan remaja lain.
* Remaja marah saat teman-teman mereka dikritik
Sebagai orang tua, kita harus lebih waspada dalam menilai pergaulan dan teman-teman anak remaja. Artinya, lebih berhati-hati sebab pada fase ini, anak remaja lebih loyal pada temannya dibandingkan pada keluarga.
* Mereka marah ketika orang tua menganggap mereka terlalu dewasa
Jangan libatkan anak remaja Anda dengan masalah pelik yang kita hadapi. Mereka belum mampu mengerti itu. Memang baik untuk curhat pada anak, tapi jangan mencurahkan persoalan pelik padanya. * Mereka marah saat diawasi terlalu ketat
Remaja merasa mampu untuk menjaga dirinya sendiri, sehingga ia tidak bisa menerima perlakukan yang menghalangi kebebasannya. * Remaja marah saat mereka depresi
Anak remaja laki-laki biasanya yang paling sering mengalami hal ini. Kalau anak perempuan biasa menangis ketika depresi, anak laki-laki memilih untuk marah.