Find Us On Social Media :

Ingat 6 Aturan Ini Sebelum Menegur Anak Orang Lain!

By Ade Sulaeman, Rabu, 23 Maret 2016 | 15:40 WIB

Ingat 6 Aturan Ini Sebelum Menegur Anak Orang Lain!

Intisari-Online.com - Gemas melihat kelakuan seorang bocah yang tidak sopan, atau tidak pantas dilakukan karena ia sudah cukup besar untuk mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Namun, masalahnya, kita tidak dapat serta merta menegur anak orang lain.

Kalau sudah begini, bolehkah kita menegur perilaku anak orang lain itu? Karena, tentu saja kita tidak ingin menyinggung perasaan orangtua anak tersebut, selain tak ingin dianggap ikut campur urusan orang lain. Namun, jika perilaku anak tersebut membahayakan atau merugikan orang lain, dan kita tidak bisa mengabaikannya.

"Anda tidak bisa dianggap mengganggu wewenang orangtua lain ketika Anda sedang melindungi anak Anda sendiri," tegas Michele Borba, EdD, seorang penasihat keluarga dan penulis buku No More Misbehavin': 38 Difficult Behaviors and How to Stop Them. Meskipun begitu, berikan respons atau teguran sesuai dengan situasinya.(Baca juga: Lakukan 7 Hal Ini Untuk Anak Yang Sulit Konsentrasi

Kita bisa mengikuti aturan menegur perilaku anak orang lain sesuai saran Borba berikut ini:

1. Tegur dengan halus. Jangan pernah membentak, mencubit, atau bahkan memukul bokongnya, meskipun anak tersebut melakukan sesuatu yang berbahaya dan merusak. Karena, tujuan kita adalah mengoreksi perilakunya, bukan menghukumnya.

2. Rencanakan sebelumnya. Diskusikan aturan-aturannya dengan orangtua si anak (contohnya, berapa lama ia boleh menonton televisi, dan apa yang boleh dipilihnya sebagai kudapan), dan sepakati lebih dulu konsekuensinya.

3. Jelaskan harapan kita mengenai perilakunya. Seorang anak tidak akan menaati batasan-batasan kecuali kita sudah menetapkannya. Luangkan waktu beberapa menit untuk mengingatkannya, misalnya, "Nanti tidak boleh lari-lari atau bermain bola di dalam rumah, ya. Semua harus berbagi. Mainan harus dibereskan kalau kalian sudah selesai bermain."(Baca juga: Anak Usia Sebelum 12 Tahun Sebaiknya Tak Punya Media Sosial

4. Biarkan anak melakukan kesalahan kecil. Kalau ada anak yang tidak mengucapkan terima kasih setelah diberi minuman dan kue-kue, atau menjatuhkan mainannya, tak perlu ditegur. Ingat, setiap orangtua punya standar yang berbeda mengenai perilaku yang bisa diterima.

5. Jangan membuatnya malu. Sebaiknya kita tidak menegur anak di depan teman-temannya. Anggap anak sebagai bagian dari kelompok. Katakan, "Tante lihat semua sudah capek, ya. Yuk, kita istirahat dulu sambil makan kue."

6. Tekankan hal positifnya. Ketika kita ingin mengingatkan salah satu anak untuk berbagi, membereskan mainan, atau berhenti melemparkan barang-barang, berikan pujian setelah itu karena ia telah berbuat baik. Dan, lakukan hal ini secara pribadi ketika anak tidak terganggu perhatiannya oleh yang lain.

Jika kita dan orangtua si anak sudah saling sepakat dengan aturan ini, tentu menegur perilaku anak orang lain tidak lagi tabu. Begitu juga ketika teman kita berniat menegur anak kita. Malahan, kita akan saling berterima kasih untuk itu.

(Dini/tabloid-nakita.com)