Find Us On Social Media :

7 Perilaku Menular Menurut para Peneliti (2)

By Okke Nuraini Oscar, Selasa, 29 Maret 2016 | 11:00 WIB

7 Perilaku Menular Menurut para Peneliti (2)

Intisari-Online.com - Perilaku menular atau meniru tindakan yang kita lihat pada orang di sekitar kita adalah cara alami kita berempati dan bentuk ikatan sosial. Mungkin perilaku menular yang paling terkenal adalah menguap - bahkan anjing dapat tertular dan  menguap dari pemiliknya. Berikut adalah 7 perilaku yang menular:

- SenyumPenelitian telah menemukan bahwa ketika kita tersenyum pada seseorang dan mereka tersenyum, kita cenderung "menerka” ekspresi wajah untuk mengetahui bagaimana perasaan orang yang kita senyumi. Fenomena ini memungkinkan kita untuk tidak hanya berempati dengan orang lain, tetapi untuk benar-benar mengetahui emosi mereka untuk diri kita sendiri.- Mengerutkan keningNaluri yang sama halnya seperti saat kita tersenyum adalah ketika kita melihat orang lain mengerutkan kening atau cemberut. Anda mungkin tidak selalu membentuk kerutan dalam menanggapi orang lain, tapi ada mimik wajah akan merespon dengan melakukan hal yang sama.- Berperilaku kasarSayangnya, bukan hanya perilaku positif yang menular. Berperilaku yang tidak sopan untuk juga dapat menyebabkan orang lain berperilaku dengan cara yang sama. Sebuah studi dari University of Florida, yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology, menemukan bahwa ketika orang menghadapi perilaku kasar dalam lingkungannya, mereka lebih mungkin untuk berperilaku kasar dalam berinteraksi.- GemetaranHanya melihat orang yang gemetar karena dingin dapat cukup untuk membuat Anda merasa kedinginan juga, menurut sebuah penelitian. Sebuah studi dari neuropsychiatrists di Brighton dan Sussex Medical School, yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, menemukan bukti untuk "penularan suhu." Studi ini menunjukkan bahwa ketika peserta menonton video dari seseorang yang terjun ke air dingin, mereka juga seolah merasakan suhu yang sama pada tubuhnya. Namun hal ini tidak berlaku pada suhu panas atau hangat.

(Carolyn Gregoire/ Huffington Post)