Inilah yang Terjadi pada Tubuh ketika Gula Darah Tinggi

Moh Habib Asyhad

Penulis

Apa yang terjadi pada tubuh ketika gula darah tinggi? Kadar gula darah yang tinggi akan merusak sistem saraf. Selain itu, orang dengan diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami komplikasi berupa penglihatan kabur, rasa kebas di kaki, gagal ginjal

Intisari-Online.com -Apa yang terjadi pada tubuh ketika gula darah tinggi? Kadar gula darah yang tinggi akan merusak sistem saraf. Selain itu, orang dengan diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami komplikasi berupa penglihatan kabur, rasa kebas di kaki, gagal ginjal, hingga serangan jantung dan stroke.

Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemi merupakan kondisi yang lama-kelamaan akan merusak organ-organ tubuh. ini terjadi ketika tubuh kekurangan insulin (hormon yang dikeluarkan pankreas) atau insulin tidak bekerja, maka gula darah tak dapat masuk ke dalam sel untuk dipakai sebagai energi. Akibatnya, gula darah akan menumpuk di peredaran darah.(Baca: Banyak orang Indonesia tak sadar hidup dengan diabetes)

Salah satu tanda gula darah tinggi adalah sering buang air kecil. Timbunan gula di dalam darah akan memicu pengeluaran urine karena tubuh berusaha membersihkan gula. Ketika ginjal kehilangan glukoa melalui urine, sejumlah besar air pun akan hilang sehingga memicu dehidrasi.

Dehidrasi biasanya terjadi karena frekuensi buang air kecil sangat tinggi, tapi tidak dibarengi asupan cairan cukup. Orang yang mengalami dehidrasi akan merasakan lemah, sakit kepala, demam, serta berhalusinasi.(Baca: Fakta tentang diabetes yang jarang diketahui)

Ketika seseorang dengan diabetes mengalami dehidrasi berat dan tidak mendapat cairan pengganti, ia akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa berupa koma diabetes. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang kadar gula darahnya lebih dari 600 mg/dL.

Oleh sebab itu, memeriksa kadar gula darah secara rutin merupakan hal yang wajib dilakukan jika kita memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, kegemukan, berusia di atas 30 tahun, atau memiliki pola makan buruk.(Kompas.com)