Find Us On Social Media :

Keringat sebagai Informan Kesehatan Kita

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 29 Januari 2016 | 14:00 WIB

Keringat sebagai Informan Kesehatan Kita

Intisari-Online.com - Jangan pernah mengesampingkan beredaan keringat. Sebuah studi terbaru menyatakan bahwa keringan adalah informan kesehatan kita. Setiap tetes keringat yang keluar dari dari tubuh kita mengandung informasi penting tentang kondisi badan kita.

“Ada begitu banyak zat kimiawi dalam keringat. Setiap zat itu mengandung informasi berbeda mengenai kesehatan kita,” ujar profesor teknik kimia dan ilmu komputer dari University of California, Berkeley, Ali Javey.

Studi yang dipimpin oleh Javey di lab Berkeley itu mengembangkan dan menguji sensor yang dapat terus menerus melacak suhu kulit dan empat penanda kesehatan penting dari keringat: sodium, potasium, glukosa dan laktat. Kadar sodium dan potasium yang merupakan elektrolit itu adalah sinyal bahwa diri kita mengalami dehidrasi. Laktat dapat bercerita bahwa otot kita kelelahan.

para peneliti menaruh sensor elektronik lekat yang memonitor kadar keempatnya di kulit 14 laki-laki dan perempuan. Mereka membawa gelang penahan keringat dan mengisinya dengan papan sirkuit fleksibel kecil yang mengarahkan data dari sensor ke aplikasi ponsel. Dari situ ilmuwan dapat memonitor keempat kadar tersebut.

Para peserta studi itu memakai gelang penahan keringat dan sensor sambil melakukan berbagai olahraga seperti sepeda, atau lari dengan beragam waktu. Beberapa minum, yang lain tidak dan beberapa olahraga dilakukan di luar ruangan sementara yang lain berolah fisik di dalam ruangan.

Dari situ para ilmuwan menemukan sensor bekerja hanya cukup dengan seperlima tetes keringat. Kelompok yang minum air tidak menunjukkan dehidrasi sementara yang tidak minum mengalaminya. Ilmuwan di situ mampu mengamati secara langsung dengan melihat konsentrasi sodium mereka.

Periset berpendapat di masa depan mereka akan mampu mendapat lebih banyak informasi dari keringat. Mereka sedang mencoba meminimalkan jumlah keringat yang dibutuhkan untuk pengukuran akurat sehingga memungkinkan mengukur tanpa harus berolahraga.

Biosensor seperti ini dapat memiliki aplikasi medis ganda, termasuk diagnosa keracunan logam berat, memperingatkan seseorang bahwa ia menderita depresi parah dan memberi tahu tubuh sedang terkena infeksi.

“Kita akan melihat banyak sekali hal seperti ini di masa depan. Kami berusaha membuat pengobatan lebih murah dan lebih baik,” kata Davis. Beruntung National Institute of Health memandang serius hal ini dan ada banyak orang muda yang tertarik bagaimana melakukan hal ini.