Penulis
Intisari-Online.com -Masih segar di ingatan kita, belum lama ini badan kesehatan dunia WHO mengatagorikan virus Zika sebagai ancaman global. Tapi belum lama berselang WHO telah mengumumkan wabah baru bernama demam kuning, dan mesti berhati-hati terhadap penyebarannya.
Untuk diketahui, demam kuning yang secara global disebut dengan yellow fever ditularkan oleh nyamuk terumta Aedes aegypti. Kita tahu, nyamuk ini adalah pembawa Zika dan DBD. Virus ini ditularkan ketika nyamuk itu menggigit monyet yang terinfeksi lalu menggigit manusia.(Baca juga: Beginilah membedakan gejala virus Zika dan demam berdarah)
Gejala demam kuning meliputi demam, nyeri otot, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Ini hampir sama dengan gejala malaria atau penyakit lain yang dibawa oleh nyamuk. WHO telah menghimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi sebelum berkunjung ke wilayah wabah.
Di Angola, masyarakat serentak mendapatkan vaksinasi di pos-pos yang disediakan pemerintah selama periode kampanye melawan demam kuning di lingkungan Kilamba di Luanda, Angola. Sebagian penderita yang terinfeksi bisa mengalami fase kedua dalam waktu 24 jam dan kemudian menjadi lebih sakit.(Baca juga: Musim hujan tiba demam berdarah siap merebak)
Fase itu kemudian diikuti dengan gejala yang lebih berat, seperti penyakit kuning, pendarahan, dan pendarahan dari mata, hidung dan mulut. Setidaknya, setengah dari pasien yang telat mendapatkan penanganan dan masuk dalam tahap kedua penyakit ini, meninggal dalam waktu 10 sampai 14 hari.
Belum ada pengobatan untuk demam kuning, tetapi pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meredakan gejala. Pencegahan sangat perlu dilakukan dengan cara yang sama seperti pencegahan demam berdarah maupun Zika, yaitu dengan menghindari gigitan hingga pemberantasan sarang nyamuk.
Bila mengalami gejala selama 2 hari atau lebih, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapati penanganan sedini mungkin.(Kompas.com)