Intisari-Online.com - Seperti namanya, anti-depresi adalah obat untuk mengobati depresi yang dialami orang dewasa. Obat ini harus dikonsumsi orang yang mengalami depresi kronis dan berdasarkan resep dokter. Jangan sembarangan mengambil obat ini karena justru akan membahayakan. Perhatikan 8 hal ini sebelum mengonsumsi obat anti-depresi!
1. Ada lima jenis obat anti-depresi
Lima jenis anti-depresi adalah Tricyclic Antidepressants (TCAs), Selective Serotonin Re-uptake Inhibitors (SSRIs), Noradenaline Re-uptake Inhibitors (NRIs), Multiple Re-uptake Inhibitors dan Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs). Masih ada beberapa obatnya, namun tidak dalam satu kategori.
2. Anti-depresi juga digunakan untuk mengobati penyakit lain
Selain mengobati depresi, ternyata obat anti-depresi juga digunakan untuk mengobati penyakit lain, seperti gangguan kecemasan dan serangan kepanikan, gangguan makan, stres setelah trauma, dan rasa sakit kronis.
3. Tidak diketahui persis bagaimana obat ini bekerja
Memang benar bahwa tidak diketahui pasti bagaimana anti-depresi bekerja, namun mereka memperlambat bahan kimia yang disebut monoamine oksidase, yang memecah neurotransmiter. Mereka membantu sel otak menyerap dalam bahan kimia yang tepat lebih lama.
4. Tak semua orang memerlukan anti-depresi
Obat anti-depresi tidak perlu digunakan pada orang yang mengalami depresi ringan, karena anti-depresi tidak akan bekerja. Meski tidak bekerja pada depresi ringan, namun ada efek samping lainnya yang lebih membahayakan, sehingga harus berhati-hati.
5. Obat anti-depresi tidak langsung menunjukkan hasil
Untuk beberapa orang, hasil dari obat anti-depresi baru dapat dilihat hingga satu bulan. Jadi jangan berharap untuk mendapatkan hasilnya langsung apalagi secara maksimal.
6. Memiliki banyak efek samping