Penulis
Intisari-Online.com –Sudah bukan rahasia lagi kalau menjelang haid beberapa wanita mengalami sindrom yang bikin tidak nyaman. Gejala itu disebut sindrom pramenstruasi atau PMS. Tahukah Anda bahwa setiap perempuan memiliki tipe sindrom pramenstruasinya?
Gejalanya bisa gejala fisik, psikis, dan emosi yang terjadi sekurang-kurangnya dua minggu sebelum menstruasi. Nah, biasanya hal ini akan hilang ketika menstruasi tiba. Tapi ada pula perempuan yang sindrom PMS-nya sangat hebat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut empat tipe dan gejala PMS yang sering dialami perempuan:
* PMS Tipe A alias Anxiety
ialah tipe PMS yang terjadi pada perempuan dengan tanda-tanda munculnya rasa cemas, gelisah, panik, dan emosi yang labil. Ini disebabkan karena meningkatnya hormone estrogen. Perempuan yang kekurangan vitamin B6 dan magnesium biasanya sering mengalami PMS tipe A ini. Untuk mengurangi gejalanya, sebaiknya perempuan mengurangi makanan tidak berserat.
* PMS Tipe H alias Hyperhydration
Perempuan yang mengalami PMS jenis ini biasanya mengalami gejala perut kembung, payudara terasa nyeri dan berat, kaki dan tangan membengkak, dan peningkatan berat badan sebelum haid. Hal ini disebabkan karena terjadi penimbunan air pada jaringan dalam tubuh. Jika Anda memiliki tipe PMS seperti ini, ada baiknya mengurangi minum air pada masa tersebut.
* PMS tipe C alias Craving
Untuk jenis sindrom PMS ini, perempuan yang mengalaminya cenderung ingin mengonsumsi sesuatu yang manis. Selain itu, ia juga cenderung mengalami kelelahan, pusing, dan tubuh terasa lemah dan lemas. Keinginan untuk makanan manis bisa disebabkan karena kekurangan magnesium, stres, dan kelebihan garam.
*PMS tipe D alias Depression
Gejalanya ditandai dengan depresi, ingin menangis, tidur terganggu, pelupa, bingung, dan gagap. Bahkan dalam kondisi sangat parah, emosi yang labil membuat si penderita ingin melukai diri sendiri. Kadang pula, PMS tipe D ini terjadi bersamaan dengan tipe A, karena sama-sama terjadi karena ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen.
Doktersehat.com