Find Us On Social Media :

Rencana Penghancuran Makam Nabi Muhammad oleh Pemerintah Arab Saudi Akan Memperburuk Hubungan Sunni dan Syiah

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 4 September 2014 | 20:45 WIB

Rencana Penghancuran Makam Nabi Muhammad oleh Pemerintah Arab Saudi Akan Memperburuk Hubungan Sunni dan Syiah

Intisari-Online.com - Seperti dilaporkan oleh Belfast Telegraph, pemerintah Arab Saudi akan menghancurkan makam Nabi Muhammad yang ada di Madinah. Makam Nabi Muhammad sendiri dianggap sebagai salah satu situs “suci” oleh umat Islam di seluruh dunia. Jika benar, isu penghancuran makam Nabi Muhammad akan memperburuk hubungan Sunni dan Syiah.

Direktur Islamic Heritage Research Foundation, Dr Alawi, mengingatkan, pemugaran dan pemindahan makam Nabi akan memicu ketegangan baru antara kelompok Suni dan Syiah yang sejatinya telah berpolemik sejak ratusan tahun yang lalu.

Secara umum, upaya ini dianggap sebagai cara untuk “mengusir” pada peziarah yang saban tahun mengunjungi salah satu situs paling dihormati oleh umat muslim ini. “Tiap tahun orang berbondong-bondong ke sini (makam Nabi Muhammad) untuk menghormatinya. Tapi sekarang ada upaya untuk mencegah para peziarah itu dengan alasan syirik,” ujar Dr Alawi.

Seperti disebutkan oleh banyak sumber, seorang akademisi mengajukan proposal penghancuran dan pemindahan makam nabi Muhammad di komplek Masjid Nabawi, Madihan. Nantinya, sisa-sisa jasad nabi akan dipindahkan ke pemakaman Al-Baqi, di mana Abdullah, ayah Muhammad, juga dimakamkan.

Tidak hanya makam, beberapa tempat disekitar makam Nabi juga bakal dihancurkan. Termasuk, bekas kamar Fatimah putri Muhammad yang sangat dihormati oleh muslim Syiah. Oleh sebab itu, jika benar dilakukan, penghancuran dan pemindahan makam Nabi Muhammad akan memperburuk hubungan Sunni dan Syiah.