Penulis
Intisari-Online.com - Didorong oleh keprihatinan akan kualitas makanan Thailand di luar negeri, mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengemukakan ide mengenai pembentukan e-delicious peranti yang mampu mengukur keaslian makanan Thailand. Peranti ini, diharapkan mampu memberi penilaian obyektif terhadap makanan-makanan Thailand.
Ide itu kemudian dikembangkan sebuah lembaga yang khusus dibentuk untuk menjaga kualitas makanan Thailand. Yingluck bahkan memberikan dana segar sebesar US$100.000 atau setara dengan Rp1,2 miliar untuk mewujudkan gagasan tersebut.
Kini, peranti yang dinamai e-delicious itu telah jadi dan siap menguji berbagai makanan khas ‘Negeri Gajah Putih’, seperti tom yam kung dan kari hijau Thai.Terdiri dari tiga bagian
Sebagaimana disebutkan dalam situsnya, alat tersebut terdiri dari tiga bagian. Ada bagian hidung elektrik yang terdiri dari 16 sensor gas untuk mengukur aroma. Selain itu, ada pula lidah elektrik yang dapat mengukur kadar asam, manis, asin, dan pedas, serta unit pemrosesan sentral yang berfungsi mengumpulkan data dan menerjemahkan hasil sensor.
Cara kerjanya, e-delicious akan merekam terlebih dahulu setiap data resep yang disetujui 120 penguji rasa. Sampel makanan yang dimasukkan ke dalam bagian mesin kemudian dibandingkan dengan data resep yang menjadi tolok ukur.
Dalam masakan kari hijau Thai, misalnya, sampel makanan akan dianalisa. Bila racikan basil, santan, dan karinya sangat klop dengan tolok ukur, sampel itu bisa mendapat nilai 100. Sebaliknya, bila tidak memenuhi kriteria, nilainya jauh di bawah 100. Adapun waktu pengujian e-delicious ini berlangsung selama 30 menit setiap tes. (BBC)