Find Us On Social Media :

Ini Alasan Harga Minyak Dunia Turun, Tapi Harga BBM Bersubsidi Indonesia Tak Ikut Turun

By Axel Natanael Nahusuly, Rabu, 22 Oktober 2014 | 20:15 WIB

Ini Alasan Harga Minyak Dunia Turun, Tapi Harga BBM Bersubsidi Indonesia Tak Ikut Turun

Intisari-Online.com - Meski harga minyak dunia turun, tapi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Indonesia tak ikut turun. Kenapa?Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, harga minyak dunia memang turun, mungkin sekitar 5 persen lebih. Meskipun turun, namun selisih harga minyak dunia atau harga keekonomian dengan harga jual BBM bersubsidi masih besar, sekitar 40 persen. "Maka, penurunan yang kecil itu, tidak terlalu signifikan untuk mengkompensasi besarnya subsidi yang didanai oleh APBN. Jadi, jelas harga BBM di kita enggak bisa ikut turun," ujar Marwan kepadaKompas.com, Selasa (21/10/2014). Namun, dia menambahkan, untuk BBM non-subsidi yang dijual di Indonesia, sudah semestinya harganya turun. "Dan mestinya disesuaikan secara berkala," sebut Marwan. Dihubungi terpisah, Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana menegaskan, harga BBM bersubsidi di Indonesia tidak bisa otomatis ikut turun, meski harga minyak dunia merosot. "Belum tentu, karena harga BBM lebih tergantung pada ICP (Indonesian Crude Price), itu punya mekanisme sendiri," kata Gde. Kecuali, Gde melanjutkan, kalau harga minyak dunia turun terus-menerus dalam waktu lama maka ICP juga akan turun. "Tapi harga BBM bersubsidi tidak akan turun. Yang akan turun atau berkurang adalah subsidinya," Gde menjelakskan alasan mengapa harga minyak dunia turun, tapi harga BBM bersubsidi Indonesia tak ikut turun. Gde menjelaskan, saat ini harga minyak mentah dunia masih di kisaran 90 dollar AS per barel. Memasuki musim dingin dalam waktu dekat, bisa jadi harga akan kembali naik. "Perkiraan saya, harga premium Rp 6.500 per liter itu akan bebas subsidi (harga keekonomian menjadi Rp 6.500), jika harga minyak mentahnya 60-70 dollar AS per barel," kata Gde. Harga minyak dunia beberapa pekan terakhir terus mengalami penurunan, bahkan sempat berada di bawah 80 dollar AS per barel, seiring melimpahnya pasokan emas hitam ini di pasar. Ya, meskipun harga minyak dunia turun, tapi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Indonesia tak ikut turun. (Kompas)