Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meluncurkan program perdananya dalam wujud 3 jenis kartu untuk warga miskin. Ketiga kartu ‘sakti’ Jokowi yang dimaksud adalah Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahter (KKS).
“Pada 3 November atau Senin, beliau meluncurkan kartu tersebut,” tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Senin (3/11/2014).
Puan mengungkapkan, penerapan program tersebut dilakukan secepatnya karena Presiden Joko Widodo berkeinginan masyarakat Indonesia segera mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari program sebelumnya.
Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, total anggaran untuk program yang ditujukan untuk 1,289 juta masyarakat miskin ini mencapai Rp6,44 triliun. Semua dana tersebut berasal dari anggaran Bantuan Sosial Kementerian Sosial.
Hal lain yang menarik dari 3 kartu sakti Jokowi ini adalah digunakannya teknologi e-wallet, dengan kata lain kartu ini akan mirip kartu SIM. Untuk menghindari adanya gagap teknologi (gaptek), maka sosialisasinya akan sangat diperhatikan.
“Tentunya kita akan mempublikasikan kepada publik sebagaimana fungsi Kominfo,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Jumat (31 Oktober 2014).
Khusus untuk keberadaan KIS dan KIP, pemerintah mengklaim keduanya tidak akan tumpang tindih dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diluncurkan di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, dianggap mampu menyempurnakannya.
Keberadaan tiga kartu sakti Jokowi ini sebenarnya sudah lama didengungkan oleh Jokowi, terutama saat dirinya berkampanye dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Bahkan, untuk warga Jakarta, KIS dan KIP tidaklah terlalu asing karena Jokowi sudah meluncurkan kartu dengan sistem yang sama, yaitu Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. (kompas.com, liputan6.com, republika.co.id, detik.com, tempo.co)