Penulis
Intisari-Online.com - Tim rescuer Badan SAR Nasional berhasil mendapatkan jenazah mengambang yang teridentifikasi sebagai warga negara asing. Namun, ombak yang tinggi menyebabkan jenazah yang diduga merupakan penumpang AirAsia QZ8501 yang sudah dipegang oleh anggota Basarnas tersebut terlepas kembali.
"Ketinggian gelombang dua sampai tiga meter. Akhirnya rescuer kami tidak bisa memegang jenazah tersebut. Dia sudah pegang tapi lepas lagi. Dia pegang lepas lagi. Inilah masalahnya sehingga kami tidak bisa membawa bukti," ujar Dirops Basarnas Supriyadi di Pangkalan Bun, Selasa (30/12/2014).
Supriyadi memastikan di lokasi dekat penemuan tiga mayat, ada serpihan-serpihan yang terapung berupa pelampung berwarna oranye. Kemudian ada pecahan-pecahan dari kepingan main body dari pesawat AirAsia. "Tapi belum kita yakini karena pecahannya kecil," imbuhnya.
Supriyadi menambahkan, rescuer Basarnas sempat ke kiri dan ke kanan. Dengan kondisi ombak setinggi dua sampai tiga meter, rescuer yang menggunakan pesawat langsung mendekatkan diri ke KRI Bung Tomo agar mendekat ke lokasi penemuan mayat.
Namun pada akhirnya ombak yang tinggi menyebabkan jenazah yang diduga merupakan penumpang AirAsia QZ8501 yang sudah dipegang oleh anggota Basarnas tersebut terlepas kembali. (tribunnews.com)