Find Us On Social Media :

Meraba-raba Situasi di Kabin AirAsia QZ8501

By Ade Sulaeman, Rabu, 31 Desember 2014 | 19:00 WIB

Meraba-raba Situasi di Kabin AirAsia QZ8501

Intisari-Online.com - Ditemukannya puing-puing pesawat serta beberapa jasad yang diduga berasal dari AirAsia QZ8501 di perairan sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, membuat kita meraba-raba situasi di kabin AirAsia QZ8501 saat pesawat tersebut jatuh.

Mantan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan periode 2007-2009 Budhi M Suyitna mencoba menggambarkan situasi tersebut. Menurut Budhi, saat pesawat jatuh, tekanan udara di dalam kabin akan turun drastis.

Saat itulah alat bantu pernapasan akan turun secara otomatis. Jika ketinggian pesawat tidak turun drastis, penumpang masih mungkin menggunakan alat tersebut. Namun jika ketinggian pesawat berubah sangat drastis, alat tersebut kemungkinan akan tidak berguna, penumpang akan tetap kehilangan kesadaran.

“Itu dalam hitungan detik atau menit penumpang bisa langsung pingsan semua,” ujar Budhi saat meraba-raba situasi di kabin AirAsia QZ8501, Rabu (31/12/2014).

Perubahan ketinggian yang drastis juga dapat menyebabkan penumpang meninggal saat pesawat masih berada di udara.

Namun Budhi mengingatkan bahwa spekulasi yang diutarakannya tersebut merujuk pada data yang ada, yaitu ketinggian saat pesawat bertipe Airbus 320 tersebut kehilangan kontak (32 ribu kaki).

“Kalau itu jatuh dari ketinggian 30-an ribu, jangankan tinggi segitu, di atas 120 meter saja, kalau jatuh ke air itu seperti jatuh di beton, apalagi ini dari ketinggian 30 ribu,” papar ketua Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII) dua periode tersebut.

Budhi juga mencoba menjelaskan tentang beberapa jasad yang ditemukan dalam kondisi utuh. Menurut Budhi, jasad tersebut mungkin terlihat utuh dari luar, namun tidak dengan bagian dalamnya.

“Itu benturan dari ketinggian segitu impact lebih dari 40 G. Ketahanan tubuh orang biasa itu 9 G, kalau jatuh di atas 20 G, itu bisa rontok jeroan,” tambah Budhi. “Kalau jatuh dari 60 meter itu impact 9 G, artinya 9 kali berat badan kamu.”

Terkait adanya pernyataan bahwa ada jasad yang ditemukan bergandengan tangan, Budhi menduga itu baru sabatas penglihatan udara. “Atau bisa jadi itu penumpang yang bergandengan dari dalam pesawat," analisis Budhi, meraba-raba situasi di kabin AirAsia QZ8501. (detik.com)