Find Us On Social Media :

Mengenal Manisnya Pangkalan Bun, Lokasi Jatuhnya AirAsia QZ8501

By Inasshabihah, Jumat, 2 Januari 2015 | 06:00 WIB

Mengenal Manisnya Pangkalan Bun, Lokasi Jatuhnya AirAsia QZ8501

Intisari-Online.com. Pangkalan Bun ternyata memiliki sisi manis. Benar-benar ‘manis’, karena itulah julukan kota kabupaten, tepatnya ibukota kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah itu. Manis merupakan singkatan dari Minat, Aman, Nikmat, Indah, dan Segar. Julukan ini cocok dengan keindahan dan kekayaan wisata di Pangkalan Bun yang menarik minat dan membuat nikmat. Apa saja yang khas di Pangkalan Bun
Istana Kuning
Istana Kuning merupakan cagar budaya, berupa istana peninggalan Kerajaan Kutaringin. Istana ini berlokasi di tengah kota Pangkalan Bun, tepatnya daerah Radja. Situs bersejarah ini memungkinkan wisatawan bisa menelisik jauh isi tempat ini sekaligus berdialog langsung dengan pengelola kerajaan. 
Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP)
Ingin bertemu dengan orangutan? Yuk, main ke Taman Nasional Tanjung Puting. Kawasan ini berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Seruyan. TNTP ditetapkan menjadi cagar alam sejak 1936 oleh Belanda, demi melestarikan habitat orangutan Kalimantan dan Bekantan. 
Di sini, Anda bisa menyaksikan banyak spesies primata serta lokasi penelitian primata yang terkenal di seantero dunia. Alhasil, TNTP menjadi obyek wisata yang khas di Pangkalanbun. Belakangan, TNPT merupakan wisata andalan. Jumlah kunjungan wisatawan mancangeara dalam setengah tahun saja bisa mencapai lima ribu orang, menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kobar. 
Coto Manggala
Coto Manggala! Itu dia kuliner yang khas di Pangkalan Bun. Sebenarnya, rasa Coto Manggala mirip dengan soto lain yang bisa Anda temui di Jawa. Faktor spesialnya adalah manggala atau singkong yang porsinya lebih banyak dimakanan ini. Kalau Anda mencari cemilan, mungkin bisa mecoba kemplang atau kerupuk ikannya.
Batu Kecubung
Ini oleh-oleh khas Pangkalan Bun; batu kecubung. Batu yang disebut ametis ini termasuk jenis batuan mineral kuarsa, yang biasanya berwarna ungu atau merah muda. Menurut sejarah, ungu adalah warna kesukaan raja, ratu, dan anggota keluarga kerajaan lain. Maka, mereka biasanya mempunyai berlian yang terbuat dari batu kecubung. Batu ini dipercaya mempunyai banyak manfaat. Secara besar, manfaatnya adalah; pesona, keberuntungan, kharisma dan wibawa, kesehatan, spiritualitas, keselamatan, proteksi gaib. 
Gosong Senggora
Cocok dikunjungi oleh Anda penggemar olahraga air. Gosong Senggora adalah wisata khas Pangkaln Bun berupa gugusan pulau-pulau kecil dengan ombak yang pas untuk berselancar. Mau diving juga bisa, lho. Keindahan pemandangan bawah lautnya pantas dinikmati! 
Museum BalangaNah, Kalimantan Tengah dikenal dengan Suku Dayak-nya. Bagi Anda yang mau tahu lebih jauh soal itu, datanglah ke museum ini. Di sini, ada barang-barang peninggalan bersejarah, antara lain alat tradisional Suku dayak, mihing atau alat penangkap ikan tradisional, senjata Suku Dayak seperti mandau, sumpitan, duhung, ada juga baju adat Dayak untuk upacara ritual. Museum ini memang dibangun untuk melestarikan koleksi peninggalan Suku Dayak tersebut.
 
Suaka Margasatwa Sungai Lamandau
Selain TNTP, ada juga suaka margasatwa yang khas di Pangkalan Bun bernama Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Lokasinya di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Dengan berkunjung ke sini, Anda bisa menyaksikan Danau Burung. Di bulan Juli sampai Semptember, danau ini bakal dipadati burung-burung yang berimigrasi. Pemandangannya sungguh memesona! 
Perayaan Festival Isen Mulang
Belum pernah dengar? Festival ini adalah ajang pagelaran budaya tahunan Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Tujuannya tentu untuk menjaga langgengnya aktivitas, kesenian, dan kebudayaan masyarakat Dayak. Ada acara dan lomba yang digelar, antara lain manyipet atau lomba menyumpit dan karungut yakni menyanyikan puisi tradisional Dayak. (Berbagai sumber)

yang (Berbagai sumbr)khas di Pangkalan Bun