Find Us On Social Media :

Demi Temukan Pesawat AirAsia QZ8501, Basarna Akan Mati-matian Bertarung Melawan Cuaca

By Ade Sulaeman, Senin, 5 Januari 2015 | 06:00 WIB

Demi Temukan Pesawat AirAsia QZ8501, Basarna Akan Mati-matian Bertarung Melawan Cuaca

Intisari-Online.com - Tim pencarian gabungan akan mati-matian bertarung melawan cuaca buruk yang selama ini menghalangi mereka menemukan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di sekitar perairan Selat Karimata. Upaya maksimal akan dikerahkan demi menemukan korban, serpihan, badan pesawat, juga kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo.

"Oleh karena itu kita mati-matian. Besok (hari ini - red) kami bertarung dengan cuaca. Sudah muncul praduga (cuaca), kami lihat nanti," ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/1/2015).

Menurut prediksi, kata Soelistyo, cuaca Senin (5/1/2014) memungkinkan bagi tim untuk melanjutkan misi pencarian. Ia mengatakan, tinggi ombak diperkirakan setinggi 2-3 meter sehingga memberinya harapan bahwa pencarian  tidak akan menemui kendala cuaca yang berarti.

Soelistyo berharap, hasil yang dicapai akan lebih maksimal. Objek prioritas dalam pencarian, lanjut dia, adalah para korban dan kotak hitam pesawat. "Black box dan korban sama-sama kami prioritaskan, mati-matian akan kami dapatkan," kata dia.

Soelistyo menganggap, masih banyak korban yang terjebak di badan kapal sehingga tidak muncul di permukaan. Apalagi, kata Soelistyo, kemungkinan puing-puing kapal dan korban terbawa arus ombak ke bagian timur dari sektor yang menjadi prioritas pencarian.

"Kemungkinan korban dan debris (serpihan) mengapung makin jauh ke timur. Lalu kemungkinan korban kondisinya tidak seperti yang kita temukan sebelumnya. Maka kita bermain dengan waktu," ujar dia.

Soelistyo mengatakan, area pencarian kini kian terfokus. Ia menduga, puing-puing kapal lainnya dan kotak hitam akan ditemukan tidak jauh dari lokasi lima objek yang diduga badan pesawat AsiaAir yang ditemukan sebelumnya.

"Proritas kita adalah melakukan penyelaman di daerah penemuan objek yanh kita duga bagian besar badan pesawat. Berdasarkan pengalaman selama ini, black box tidak jauh dari badan pesawat," kata Soelistyo.

(Ambaranie Nadia Kemala Movanita/kompas.com)