Tragedi AirAsia QZ8501 dan Mitos Ratu Junjung Buih Penguasa Selat Karimata (1)

Moh Habib Asyhad

Penulis

Tragedi AirAsia QZ8501 dan Mitos Ratu Junjung Buih Penguasa Selat Karimata (1)

Intisari-Online.com -Penduduk sekitar Selat Karimata mempunyai keyakinan bahwa jatuhnya AirAsia QZ8501memiliki hubungan dengan mitos Ratu Junjung Buih penguasa Selat Karimata. Lebih lanjut, untuk mempermudah proses pencarian harus dilakukan “upacara-upacara” sesuai adat daerah sekitar.

Salah satu warga lokal yang percaya dengan mitos Ratu Junjung Buih adalah Gusti Kadran. Pria tua berjenggot putih, berkopiah hitam, dan membawa tongkat bermata itu datang ke Lanud Iskandar pada Minggu (4/1) siang. Setibanya di Lanus, Gusti sekonyong-konyong merapal doa-doa seyara menadahkan kedua tangan.

Selesai melakukan ritual, Gusti lantas mengutarakan maksudnya berdoa. Ia mengaku tengah memanjatkan doa kepada Tuhan karena merasa terpanggil atas kesulitan yang dihadapi Basarnas dan Tim Gabungan dalam mencari badan pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Karimata.

"Saya adalah salah satu cucu Sultan Sukma Alamsyah yang bergelar Gusti Samudera, memohon rido kepada Yang Maha Kuasa dan keberkahan leluhur-lehuhur kami, kesultanan yang ada di Pangkalan Bun ini, semoga nanti segala sesuatunya diberi kemudahan," tutur Gusti.

Lebih lanjut, Gusti yakin, kejatian jatuhnya pesawat berikut sulitnya evakuasi tak lepas dari adanya “penguasa” di Selat Karimata yang tak lain dan tak bukan adalah Ratu Junjung Buih. Mitos ini mengingatkan kita dengan mitos Nyi Roro Kidul yang ada di pesiri selatan Pulau Jawa.

Gusti mengaku sudah melakukan kontak batin dengan penunggu selat tersebut. Dengan “komunikasinya” itu diharapkan ada hasil positif seperti yang diinginkan oleh semua pihak. "Memang terkadang di sini cuaca cerah. Tapi, kita jangan mengandalkan kekuatan manusia. Manusia hanya berencana dan berusaha, tetapi tetap yang menentukan yang di sana (Tuhan)," ucap Gusti.

Oleh karena itu, Gusti menyarankan supaya tidak mengandalkan kekuatan alam nyata saja (teknologi), tapi juga mengandalkan kekuatan gaib yang dia anggap lebih dominan menguasai alam. Tentu saja yang dimaksud oleh Gusti adalah keberadaan Ratu Junjung Buih penguasa Selat Karimata.