Tragedi AirAsia QZ8501 dan Mitos Ratu Junjung Buih Penguasa Selat Karimata (3)

Moh Habib Asyhad

Penulis

Tragedi AirAsia QZ8501 dan Mitos Ratu Junjung Buih Penguasa Selat Karimata (3)

Intisari-Online.com -Selain Gusti Kadran, sosok lain yang percaya dengan adanya Ratu Junjung Buih penguasa Selat Karimata adalah Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar. Dengan tegas ia menyerukan perlunya ritual larung di titik pencarian untuk membantu menemukan jenazah dan body pesawat AirAsia QZ8501.

"Di laut ada makhluk yang menjaga. Jadi mereka meminta ijin agar yang menjaga laut membantu menemukan badan pesawat Air Asia QZ8501," kata Ujang.

Sang Bupati mengaku sudah meminta kepada kelompok nelayan tradisional yang berasal dari pesisir Teluk Kumai untuk membantu proses pencarian. Rencananya, 15 nelayan tradisional dengan tiga perahu nelayan ukuran besar yang bisa menahan laju gelombang laut. Yang menarik, para nelayan tersebut akan melakukan pencarian korban dan badan pesawat dengan melakukan ritual larungan terlebih dahulu.

"Mereka bukan orang biasa. Bahkan biasa menyelam di kedalaman 50 meter. Mereka sering mengangkat kapal besar yang tenggelam. Saya meyakini mereka untuk bisa menemukan badan pesawat," ujar Ujang.

Menurutnya, ritual larungan dilakukan nelayan atau warga sebelum melakukan penyelaman.

Ritual larungan sendiri dilakukan dengan cara memberi sejumlah sesajen untuk penguasa laut setempat. Sesajen itu di antaranya: telur ayam kampung yang dirabun, beras kuning di laut, ayam kampung yang dirabun, gaharu serupa dupa, dan tembakau linting.

Tak mau hanya sekadar membuat, Ujang juga menceritakan pengalamannya melakukan larung. Ia memberi sesajen kepada penguasa laut, dalam hal ini Ratu Junjung Buih penguasa Selat Karimata, saat kapal tongkang miliknya terjebak di lumpur laut Karimata. Dan hasilnya ternyata berhasil.