Find Us On Social Media :

Yusniar Amara: Penyelam Perempuan Penyelamat Korban AirAsia QZ8501

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 6 Januari 2015 | 12:00 WIB

Yusniar Amara: Penyelam Perempuan Penyelamat Korban AirAsia QZ8501

Intisari-Online.com - Bagi Yusniar Amara, menjadi penyelam Basarnas adalah soal mental. Begitu juga ketika harus ditugaskan untuk menjadi bagian dari tim evakuasi korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata mata Minggu (28/12) lalu. Tapi itulah Yusniar Amara, penyelam perempuan korban AirAsia QZ8501.

Perempuan berjilbab yang biasa disapa Yus ini sejatinya adalah atlet selam yang mewakili Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tapi sejak 2002, ia rutin membantu operasi penyelamatan Basarnas, baik di laut, sungai, bahkan gunung.

Sedikit mundur ke belakang, Yus sejak kecil bercita-cita ingin menjadi guru. Selepas kuliah pada 2006, Yus lantas melamar pekerjaan untuk menjadi tenaga pendidik sekaligus ikut seleksi PNS untuk Basarnas. "Dua-duanya diterima dan karena sudah cinta sekali dengan Basarnas dan menyelam, saya memilih Basarnas," kata Yus, seperti dilansir Tribunnews.com.

Dengan memilih sebagai anggota Basarnas, angan-angan menjadi guru tidak serta merta musnah. Di sana, Yus sesekali juga menjadi instruktur selam bagi yang ingin bisa berenang. "Berbagi ilmu dengan adik-adik, mengawasi adik-adik, saya sangat menikmati.”

Yus sendiri adalah satu-satunya penyelam perempuan yang rutin diterjunkan untuk operasi SAR yang ditangani oleh Basarnas. 

Yus tergabung dalam tim rescue (penyelamat) Basarnas dan sangat sering dilibatkan dalam berbagai operasi penyelamatan. Meski demikian, operasi pencarian korban AirAsia QZ8501 adalah misi internasional pertama yang ia jalankan.

Kamis siang Yus tiba di Teluk Kumai dari Banda Aceh dan langsung naik kapal Basarnas, KN Purworejo. "Gelombang tinggi sampai empat meter, arus di bawah air sangat kuat dan zero visibility. Benar-benar tidak tampak sejengkal pun, kami cuma mengandalkan senter tapi itu pun cuma bisa dua meter saja," ujar Yusniar Amara, penyelam perempuan penyelamat korban AirAsia QZ8501, mengurai pengalamannya.