Penulis
Intisari-Online.com -Menteri Perhubungan Ingnasius Jonan tidak mau berspekulasi soal penyebab kecelakaan AirAsia QZ8501. Meski demikian, berdasarkan pantauan radar, para rapat dengan Komisi V DPR RI, Jonan akhirnya ungkap detik-detik terakhir menghilangnya AirAsia QZ8501.
Penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 belum bisa diketahui meski kotak hitam sudah berhasil ditemukan. Bahkan, pemindahan pesawat AirAsia QZ8501 dan pencarian korban sampai saat ini belum selesai dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas).
“Pada saat terakhir pesawat naik tidak wajar, pencapaian ketinggian dan turunnya terlalu cepat,” ujar Jonan di Gedung DPR RI, Jakarta, seperti ditulis oleh Kompas.com.
Lebih detail lagi, Jonan mengutarakan bahwa pesawat tersebut naik tak wajar setelah berbelok ke kiri dan naik dari ketinggian 32.000 kaki ke ketinggi 33.700 kaki dengan kecepatan 1.400 kaki per menit dalam kurun waktu 6 detik. Setelah itu, pesawat terus naik dengan kecepatan 6.000 kaki per menit dari ketinggian 33.700 kaki ke 34.500 kaki.
Bagi Jonan, kenaikan pesawat hingga kecepatan 6.000 kaki per menit terbilang tidak wajar; kenaikan dengan kecepatan 1.000 hingga 2.000 kaki per menit saja sudah dianggap luar biasa untuk kategori pesawat komersial. “Pesawat tempur saja enggak bisa naik 6.000.”
Radar juga menunjukkan bahwa pesawat terus naik dari 34.500 dengan 8.400 kaki per menit ke ketinggian 36.300 kaki, dan terus naik kecepatan supertinggi yaitu 11.100 kaki per menit. Setelah naik dengan kecepatan itu, pesawat turun dengan kecepatan yang tak wajar pula.
Meski data radar menunjukkan data itu, Jonan tak tahu apa penyebab pesawat tersebut naik dan turun dengan kecepatan tak wajar. Menurutnya, hasil penyelidikan KNKT nanti akan mengungkap secara pasti apa yang terjadi dengan pesawat QZ8501. Senada dengan Jonan, Komisi V pun akan menunggu hasil penyelidikan KNKT dan akan membentuk panitia kerja (panja) keselamatan penerbangan nasional.
Itulah detik-detik terakhir menghilangnya AirAsia QZ8501 berdasar penuturan Menhub Ignasius Jonan seperti dilaporkan oleh Kompas.com.