Intisari-Online.com - Rencana mengirim lumba-lumba ke wilayah padang pasir Arizona sehingga orang-orang bisa berenang bersamanya di penangkaran memicu protes aktivis lingkungan. Sebuah petisi online baru saja diluncurkan untuk menentang rencana ini dan kabarnya telah memperoleh dukungan setidaknya 100 ribu tanda tangan.
Protes sendiri akan dilancarkan pada Mei nanti.
Belum lama ini, sebuah penangkaran lumba-lumba di dekat Scottsdale, Arizona, berencana memindahkan beberapa lumba-lumba ke tempatnya. Area yang dibangun dengan dana sebesar Rp259 milyar, yang dimiliki oleh perusahaan berbasis di Meksiko Dolphinaris, rencananya akan dibuka untuk umum pada Juli nanti.
Salah satu alasan aktivis lingkungan memrotes rencana ini adalah karena penangkaran ini terletak sangat jauh dari laut. Tak hanya itu, pada musim panas, suhu di area ini bica mencapai 48°C—badai debu dan intensitas panas juga sangat tidak baik untuk kesehatan lumba-lumba.
Sementara di sisi lain, Grey Stafford, salah satu orang yang berada di belakang proyek ini, menolak klaim bahwa mereka akan melakukan penyiksaan terhadap mamalia ikonik itu. Lebih dari itu, ia menyebut proyek ini sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat ikhwal pelestarian lingkungan laut.
“Kami ingin menginspirasi para pengunjung kami tentang perlunya melindungi dan melestarikan laut kita,” ujar Stafford kepada Fox 10.