Find Us On Social Media :

Bocah Tujuh Tahun yang Pernah Memanjangkan Rambut untuk Membantu Penderita Kanker Kini Didiagnosis Kanker Stadium Empat

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 12 Mei 2016 | 16:45 WIB

Bocah Tujuh Tahun yang Pernah Memanjangkan Rambut untuk Membantu Penderita Kanker Kini Didiagnosis Kanker Stadium Empat

Intisari-Online.com - Seorang bocah tujuh tahun yang pernah memanjangkan rambut untuk membantu penderita kanker kini justru didiagnosis kanker stadium empat. Lebih dari itu, kanker ini masuk kategori kanker yang agresif.

Selama dua tahun, Vinny Desautels, memanjangkan rambutnya hingga 13 inci—ia bahkan harus menerima ejekan dari teman-temannya yang menyebutnya mirip perempuan. Rambut itu kemudian ia potong dan sumbangkan ke lembaga amal Wigs For Kids With Cancer. Vinny, dari Roseville, California, waktu itu mengatakan kepada Fox40, dirinya sangat ingin membantu teman-temannya para pengidap kanker.

Tapi sekarang, nasib buruk balik menyerangnya. Vinny didiagnosis menderita kanker.

Orangtua Vinny melihat ada benjolan di pinggung ketika hendak mandi. Mereka kemudian membawa Vinny ke ruang gawat darurat dan di sana dokter mengidentifikasi ada yang tidak beres dengan dekat tulang ilakanya. Sebuah tumor agresif.

Pembengkakan di matanya, yang awalnya disebut sebagai alergi biasa, juga diduga sebagai tumor ganas yang juga agresif. “Pada dasarnya, apa yang mereka temukan adalah adanya pertumbuhan (tumor) yang signifikan di pinggul, tulang di sekitar mata, di belakang hidung, dan di pipi di sisi kanan,” jelas ayah Vinny, Jason.

Sementara ini dokter belum bisa memastikan apa jenis kanker yang menyerang Vinny. Tapi mereka menerka-nerka jika kedua benjolan yang tumbuh di tubuh Vinny berkaitan satu dengan yang lain. Kakek-nenek Vinnya, telah membuat halaman khusus di Go Fund Me, berharap bisa menggalang dana untuk kesembuhan cucunya.

 

“Cucu kami yang berharga, Vinny Desautels, sedang bertempur melawan apa yang semestinya tidak anak-anak lawan,” ujar mereka. “Selama beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan, akan ada janji-janji yang tak terhitung jumlahnya dengan dokter, rawat inap, dan operasi.”

Biaya pengobatan Vinny diperkirakan mencapai 150 ribu dolar AS (sekitar Rp2 milyar), sementara dana yang sudah terkumpul selama delapan hari terakhir adalah 83 ribu dolar AS (sekitar Rp1,1 milyar). Kurangnya masih banyak memang, tapi orangtua dan keluarganya percaya, dengan perbuatan baik yang pernah dilakukan Vinnya, rasanya tidak terlalu sulit untuk mengumpulkan dana sebesar itu.

Terus berjuang, Vinny!