Find Us On Social Media :

Jasa Besar Lumba-Lumba dalam Operasi Militer Amerika Serikat (1)

By Bramantyo Indirawan, Selasa, 17 Mei 2016 | 13:00 WIB

Jasa Besar Lumba-Lumba dalam Operasi Militer Amerika Serikat (1)

Intisari-Online.com – Ketika berbicara tentang hewan yang terlibat dalam operasi militer, kita akan dengan mudah membayangkan anjing, atau bisa juga kuda sebagai alat transportasi. Padahal, lumba-lumba sudah beberapa kali digunakan dalam operasi militer.Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu yang memanfaatkan lumba-lumba tersebut dalam berbagai perencanaannya. Berikut adalah sejarah penggunaan hewan tersebut yang dilansir dari thealternativedaily.com.

Angkatan Laut AS memiliki program mamalia laut yang dibentuk pada tahun 1960 dengan dua tujuan Untuk mempelajari bagaimana lumba-lumba dan paus beluga menggunakan sonar dan bagaimana sonar dapat mendeteksi objek di bawah laut. Selain itu mereka ingin melakukan riset dalam renang cepat serta penyelaman lumba-lumba yang dapat digunakan untuk mendesain kapal laut dan kapal selam.

Seperti yang dilansir dari businessinsider.com, awalnya pihak Angkatan Laut AS mempelajari Notty, seekor lumba-lumba pasifik untuk mendapatkan informasi biomekanik. Mereka gunakan informasi tersebut untuk mengembangkan torpedo yang lebih cepat.Para peneliti militer menyadari bahwa lumba-lumba itu sendiri dapat menjadi aset dalam peperangan. Berikut adalah kejadian-kejadian penting dalam sejarah lumba-lumba dalam militer AS.

SEALAB II

Proyek militer lumba-lumba yang pertama di AS berupa SEALAB II pada tahun 1965. Salah satu kegiatannya melibatkan seekor lumba-lumba bernama Tuffy yang berhasil berenang sejauh 200 kaki untuk mengantarkan alat dan surat kepada sebuah instalasi militer.

Perang Vietnam

Melalui kesuksesan tersebut, Angkatan Laut AS mengirimkan lima lumba-lumba untuk melakukan pengintaian di Vietnam. Mereka ditempatkan di Cam Ranh Bay dengan tugas seperti melindungi kapal AS dari perenang musuh yang ingin melakukan sabotase. Setelah itu para militer mulai mengumpulkan mamalia tersebut untuk alasan pertahanan nasional di tahun 1960an hingga 1970an.

Teluk Persia

Saat kapal AS berlabuh di Bahrain dari tahun 1986 hingga 1988 untuk menghadapi Perang Teluk, enam lumba-lumba dari Angkatan Laut ikut hadir melakkan peran militernya. Para mamalia tersebut melindungi kapal dari ranjau, perenang pihak musuh, dan mengawal kapal minyak melalui air yang berpotensi tersebar ranjau. Dalam peperangan ini seekor lumba-lumba bernama Skippy tewas akibat infeksi bakteri.Peran lumba-lumba dalam militer tidak hanya berhenti disitu saja, mari kita lihat apa yang terjadi setelah Teluk Persia melalui bagian kedua