Find Us On Social Media :

Jasa Besar Lumba-Lumba dalam Operasi Militer Amerika Serikat (2)

By Bramantyo Indirawan, Selasa, 17 Mei 2016 | 13:30 WIB

Jasa Besar Lumba-Lumba dalam Operasi Militer Amerika Serikat (2)

Intisari-Online.com – Wow, ternyata lumba-lumba menjadi salah satu hewan yang digunakan dalam operasi militer Amerika Serikat (AS). Berikut adalah lanjutan sejarah penggunaan hewan tersebut yang dilansir dari thealternativedaily.com beserta sumber lainnya.

Setelah melakukan operasi militer dengan sukses di dua peperangan, berbagai penggunaan lumba-lumba dalam militer Amerika Serikat kembali dilakukan. Mari kita lihat kembali kejadian-kejadian penting dalam sejarah lumba-lumba dalam militer AS setelah perang Teluk Persia.

Bangor dan perubahan kebijakan

Seperti yang dilansir dari pbs.org, Angkatan Laut AS kembali menggunakan lumba-lumba yang direncanakan untuk melindungi Markas Misil Washington Trident di akhir tahun 1980an. Hal tersebut direspon oleh aktivis hewan yang menuntut militer melalui Hukum Perlindungan Lingkungan.Mereka menuntut bahwa Angkatan Laut harus mempelajari efek penggunaan lumba-lumba yang terlahir di perairan hangat. Contohnya adalah misi tersebut yang menempatkan lumba-lumba Teluk Meksiko yang harus berenang di perairan dingin layaknya Bangor. Para hakim memihak aktivis sehingga Angkatan Laut menggagalkan operasi militernya.

Pada tahun 1994 Angkatan Laut merubah kebijakan umum tentang penggunaan lumba-lumba yang harus disesuaikandengan perairannya. Mereka kini hanya memindahkan lumba-lumba di lingkungan yang dibatasi sebanyak 20 derajat dalam perbedaan temperaturnya. Kecuali untuk situasi mendesak.

Pasca Perang Dingin

Perang Dingin berakhir pada tahun 1991 dengan bubarnya USSR. Dengan itu, Program Mamalia Laut dikecilkan melalui pengurangan lumba-lumba dari 103 menjadi 70. Dokumen program tersebut dianggap rahasia dan lumba-lumba yang dipensiunkan diberikan proses transisi untuk kembali ke alam. Beberapa lumba-lumba dihadiahkan ke kebun binatang laut dan sisanya dirawat oleh Angkatan Laut.

Bagaimana dengan 70 lumba-lumba yang tersisa? Mereka tetap bekerja dengan militer untuk mendukung beberapa operasi seperti pengamanan di Konvensi Nasional Republikan di tahun 1996.

Tim khusus Irak

Pada tahun 2003 menjadi salah satu momen penting dalam pasukan khusus Angkatan Laut bernama Special Clearance Team One yang memiliki bantuan oleh lumba-lumba. Mereka membantu penyelam untuk mencari ranjau dan muncul isu bahwa mamalia tersebut telah dilatih untuk membunuh pihak musuh dalam beberapa konflik militer.

Perkembangan terdekat

Di atas telah dijelaskan berbagai peran yang dilakukan hewan tersebut dalam dunia militer. Untuk kedepannya Angkatan Laut AS mendapatkan dana 14 juta dolar (perkiraan 18 miliar rupiah) dari pemerintahan federal serta Pentagon hingga tahun 2020. Kini Space and Naval Warfare System Command (SPAWAR) di San Diego melatih 85 lumba-lumba beserta 50 anjing laut yang dapat membantu para tentara.

Penggunaan hewan seperti lumba-lumba menjadi opsi baik untuk membantu militer. Apabila dilengkapi perawatan yang baik berhasil dilakukan, maka penggunaan hewan tersebut dianggap pantas. Apakah Indonesia sekiranya dapat memanfaatkan hewan laut seperti Amerika Serikat? Mengingat kita negara maritim, cukup efektif apabila kita memanfaatkan hewan-hewan air untuk membantu militer kita. Tentunya dengan dukungan berupa perawatan yang baik.