Find Us On Social Media :

Sekali Lagi, Presiden Obama Menolak Minta Maaf kepada Jepang Soal Bom Hiroshima

By Moh Habib Asyhad, Senin, 23 Mei 2016 | 16:30 WIB

Sekali Lagi, Presiden Obama Menolak Minta Maaf kepada Jepang Soal Bom Hiroshima

Intisari-Online.com - Jatuhnya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki menjadi salah satu luka sejarah paling dalam bagi masyarakat Jepang. Oleh sebab itu, mereka tak henti-hentinya menuntut Amerika Serikat meminta maaf kepada warga sipil Jepang. Tapi sekali lagi, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menolak meminta maaf soal itu.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi NHK, Obama mengatakan bahwa di masa perang para pemimpin memang harus membuat keputusan seperti itu. “Ini adalah tugas para sejarawan untuk mempertanyakan dan meneliti masalah ini, tetapi saya yang sudah menjadi presiden selama 7,5 tahun paham bahwa para pemimpin membuat keputusan sulit khususnya di saat perang,” ujarnya.

Kita tahu, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di dunia ke kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Selain menewaskan tak kurang dari 140 ribu orang, bom atom juga menghadirkan trauma berkepanjangan (tiga hari kemudian, Amerika kembali menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan menewaskan 74 ribu orang.)

Selain menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, jatuhnya dua bom atom ini juga mengakhiri rentetan Perang Dunia II yang memakan banyak sekali korban tak berdosa.

Akhir pekan lalu, Obama mengunjungi Vietnam dan pekan ini dia akan menghadiri KTT G7 di Jepang. Di sela-sela KTT itu, Obama akan berkunjung ke Hiroshima. “Kami sudah melakukan apa pun untuk menciptakan perdamaian di dunia dan memperjuangkan dunia tanpa senjata nuklir,” tambah Obama dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu (22/5).

Apa yang disampaikan Obama ini mempertegas serangkaian komentar para petinggi AS yang mengatakan orang nomor satu di AS itu tak akan meminta maaf terkait penggunaan bom atom saat berkunjung ke Hiroshima.

Kunjungan Obama ke Hiroshima ini memicu kembali perdebatan terkait keputusan Presiden AS Harry Truman untuk menggunakan bom atom demi mengakhiri perang. Banyak warga AS yang yakin penggunaan bom atom diperlukan demi menghindari perang yang lebih brutal saat AS menginvasi Jepang.

Namun, sebagian besar warga Jepang menilai penggunaan bom atom terhadap warga sipil tak diperlukan dan memandang keputusan itu adalah sebuah kejahatan. Berdasarkan survei yang digelar kantor berita Kyodo menyebut 80 persen penyintas bom atom tak menginginkan permintaan maaf dari Obama.