Intisari-Online.com - Bagi banyak anak, hewan peliharan adalah kesenangan yang tak berkesudahan. Tapi bagi Iris Grace, lebih dari itu. Kucing peliharaan keluarganya telah membantu gadis pengidap autisme ini belajar berkomunikasi dengan lingkungannya.
Iris, enam tahun, mengidap autisme parah, dan untuk beberapa tahun kehidupan pertamanya, gadis manis ini tidak bisa berkomunikasi sama sekali. Tapi, ketika keluarganya memutuskan untuk memelihara Thula, nama kucing itu, segalanya berubah.
Ibu Iris, Arabella Carter-Johnson, yang tinggal di Leicestershire, Inggris, menulis kesannya tentang hubungan anaknya dan Thula dan bagaimana kucing kesayangannya itu memberi perubahan drastis kepada anak kesayangannya itu.
Sebelum Thula ada di rumah—orangtua Iris menemukannya terjebak di kandangnya sendiri—Iris tidak pernah mendongak ke atas ketika ibunya masuk ke kamarnya. Ia juga jarang sekali tersenyum apalagi berbicara.
“SebelumThula datang ke kehidupan kami, Iris berjuang untuk berkomunikasi dengan kami. Seringnya ia berbicara dengan kami dengan isyarat fisik; dengan menunjuk atau mengambil sesuatu,” ujar Carter-Johnson.
Begitu banyak yang berubah setelah kedatangan Thula, kenang Carter-Johnson. Setelah kedatangan Thula, Iris jadi mudah tidur di malam hari dan semangat bangun di pagi hari. Bagi Iris, Thula adalah sahabat sejatinya.
Apa yang terjadi pada Iris sejalan dengan penelitian tahun 2012. Dalam penelitian itu disebutkan, anak-anak dengan autisme yang memiliki hewan peliharaan cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih besar. Iris dan Thula telah membuktikan itu.
Jika Iris bagun di malam hari, Thula akan selalu ada di sampingnya untuk menghiburnya. Thula juga selalu ada ketika Irisi bermain dan melalukan aktivitas-aktivitas lainnya. “Mereka nyaman satu dengan yang lain sejak awal datang, dan saya tidak perlu melakukan apa pun untuk itu,” tambah Carter-Johnson.