Find Us On Social Media :

Maminydjama Maymuru, Model Aborigin Pertama yang Masuk Final Miss World Australia

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 2 Juni 2016 | 17:00 WIB

Maminydjama Maymuru, Model Aborigin Pertama yang Masuk Final Miss World Australia

Intisari-Online.com - Sejarah baru saja ditorehkan oleh Maminydjama Maymuru. Perempuan 19 tahun ini baru saja menjadi perempuan Aborigin pertama yang masuk final Miss World Australia 2016. Ia ditemukan oleh seorang pencari bakat model ketika sedang berada di mesin ATM.

Tapi Maymuru, yang akhirnya menggunakan nama model “Magnolia”, menolak tawaran untuk berpose di atas catwalk itu lantaran akan merampungkan ujian SMA-nya. Setahun kemudian, ketika ia berbelanja di sebuah supermarket, ia bertemu dengan pencari bakat yang sama. Ia pun setuju untuk melalukan hal yang tak pernah diimpikan itu.

“Saya pikir, saya seperti perempuan pada umumnya,” ujar Maymuru kepada ABC News. “Jika orang menolak saya lantaran berasal dari suku asli, itu tidak akan mengganggu saya … tapi saya sangat, sangat gugup. Saya hanya berpikir, bagaimana jika saya terjatuh atau tersandung? Tapi saya menolak pikiran itu.”

Maymuru berasal dari Yirrkala, sebuah komunitas kecil yang ratusan mil jauhnya dari kota terdekat. Sejak menjadi berita nasional, ia akhirnya dipilih mewakili Nothern Territory di final nasional Miss World Australia pada Juli nanti. Sekitar 30% populasi di wilayah itu adalah Aborigin—jumlah terbesar dari wilayah lain di Australia.

Mehali Tsangaris, pencari talenta yang menemukannya mengatakan: “Saya pikir Magnolia adalah gadis yang bisa memicu sebuah revolusi.”

Maymuru dianggap sebagai sebuah terobosan, menyusul model Aborigin yang terlebih dahulu sukses, Naomi Campbell. Dr Liz Conor, seorang akademisi studi Aborigin, menyebut Maymuru sebagai antidot stereotip perempuan cantik adalah yang berkulit putih, berambut pirang, dan bermata biru.

“Namun, pertanyaannya kemudian adalah apakah perempuan Aborigin seperti dirinya bisa menegaskan keindahan Aborigin-nya yang berbeda tanpa harus jatuh pada kesan eksotisme,” kata Dr Liz.