Find Us On Social Media :

'Perang Air' Ala Warga Magelang Menyambut Bulan Suci Ramadhan

By Moh Habib Asyhad, Senin, 6 Juni 2016 | 15:00 WIB

'Perang Air' Ala Warga Magelang Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Intisari-Online.com - Beragam ritual dilakukan pemeluk Islam sebelum menjalankan ibadah Puasa Ramadhan. Salah satunya adalah ritual perang air yang menjadi rutinitas warga Magelang, Jawa Tengah, tiap menyambut bulan suci ini.

Untuk kali ini, tradisi yan digelar untuk kali ketiga itu dilangsungkan di lapangan Dusun Dawung. Warga tampak antusias mengikuti tradisi ini.

Kegiatan diawali dengan pertunjukan pentas seni tradisional oleh anak-anak Dusun Dawung. Mereka lincah menari Kuda Lumping, Topeng Ireng, dan lainnya. Selanjutnya warga yang dipimpin oleh para perangkat desa dan tokoh masyarakat melakukan kirab berjalan kaki menuju air sendang (sumber air) atau disebuk Tuk Dawung yang berjarak sekitar 500 meter dari lapangan dusun.

Peserta kirab seluruhnya mengenakan busana adat Jawa dan diiringi musik tradisional. Para perangkat desa kemudian mengambil air dari sendang lalu ditampung di kendi-kendi yang dibawa oleh peserta kirab. Mereka berdoa terlebih dahulu sebelum mengambil air tersebut.

Setelah itu peserta kembali melakukan kirab menuju lapangan dusun. Air yang di dalam kendi-kendi itu kemudian dituangkan ke dalam ember besar. Berikutnya, secara simbolis lima orang membasuh mukanya dengan air tersebut.

Setelah itu perang air dimulai. Warga yang berada di lapangan tersebut, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa, saling melempar air yang sebelumnya diwadahi plastik. Suasana akrab, ceria, tawa, terlihat selama perang air berlangsung.

“Bajong air ini simbol membersihkan diri, kami memohon ampun kepada Tuhan, kami juga saling minta maaf kepada sesama agar saat kita menjalani ibadah puasa dalam keadaan bersih lahir batin,” ucap Sudarmodjo (51), Ketua RT 03 RW 09 Dusun Dawung, Minggu (5/6) sore.

Walmi (43), salah satu warga Dusun Dawung, mengaku gembira bisa ikut perang air. Ia sendiri selalu menjadi penari untuk kegiatan ini. Ia juga rela berbasah-basah bersama warga lainnya. “Kami bentuk kegembiraan kami menyambut Ramadhan, sekaligus saling membersihkan diri, bersih badan juga bersih hati kami,” tegasnya.