Find Us On Social Media :

Tak Banyak yang Tahu Adolf Hitler Punya Adik Berkebutuhan Khusus

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 8 Juni 2016 | 16:30 WIB

Tak Banyak yang Tahu Adolf Hitler Punya Adik Berkebutuhan Khusus

Intisari-Online.com - Tak banyak yang tahu, mantan orang nomor satu Nazi Adolf Hitler mempunyai seorang adik berkebutuhan khusu. Sayang, laki-laki bernama Otto yang lahir pada Juni 1892 itu hanya bertahan hidup selama tujuh hari.

Sejarawan Austria mengklaim, Hitler yang lahir di Branau am Inn pada April 1889 seharusnya memiliki tiga orang saudara. Namun, ketiga saudaranya yaitu Gustav, Ida, dan Otto meninggal dunia saat masih bayi. Florian Kotanko, ketua Asosiasi Sejarah Branau, mengklaim, sebuah catatan pemerintah menunjukkan Otto yang lahir pada Juni 1892 sempat hidup selama tujuh hari.

Kotanko mengatakan, penemuan ini berarti Hitler, yang saat itu berusia tiga tahun, mengetahui kehamilan ibunya dan sempat melihat adiknya yang cacat. Para sejarawan lokal juga menemukan bukti bahwa Otto meninggal dunia karena menderita hydrocephalus, terkumpulnya cairan otak sehingga kepala bayi membesar.

Pengungkapan ini bisa memberikan informasi lebih banyak terkait kebijakan Hitler terkait orang-orang dengan kebutuhan khusus. “Pengaruh yang diberikan kondisi adiknya terhadap perilaku Hitler kepada orang-orang berkebutuhan khusus menjadi sebuah pertanyaan menarik,” kata Kotanko kepada harian Oberosterreichischen Nachrichten.

Pada 1939, Hitler menandatangani perintah untuk melakukan eutanasia terhadap para penyandang disabilitas yang dianggap bisa mengancam nyawa mereka. Paula Hitler, adik perempuan terkecil sang diktator, kepada para penyidik sekutu saat diperiksa pada 1945 mengatakan Gustav dan Ida meninggal dunia akibat difteri.

Paula menambahkan, selanjutnya Otto juga meninggal dunia tanpa menyebut penyebab kematiannya atau menyinggung kebutuhan khususnya.

Paula merupakan satu-satunya anak pasangan Alois dan Klara yang selamat dari Perang Dunia II, setelah putra termuda pasangan ini Edmund meninggal dunia akibat penyakit cacar pada 1900. Antara 1940-1941, sekitar 70 ribu penyandang disabilitas di Jerman dan Austria dibunuh, sebagian besar dengan menggunakan gas beracun.

Meski pada Agustus 1941 Hitler memerintahkan untuk menghentikan tindakan itu, namun diperkirakan 275 ribu orang berkebutuhan khusus telah dibunuh sebelum rezim Nazi runtuh pada 1945.