Find Us On Social Media :

Ketika Ideologi Negara Pancasila Berhasil Dipertahankan 1 Oktober 1965

By Afif Khoirul M, Selasa, 1 Oktober 2024 | 17:30 WIB

Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Artikel ini membahas tentang beberapa hikmah yang bisa diambil dari peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan ideologi di Indonesia.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Fajar menyingsing di ufuk timur, namun langit Jakarta masih diselimuti kabut duka. Embun pagi yang biasanya menyejukkan hati, kini terasa dingin menusuk tulang.

Tanggal 1 Oktober 1965, hari yang kelam dalam sejarah bangsa Indonesia, hari di mana Pancasila, ideologi negara yang kita junjung tinggi, hampir direnggut dari genggaman.

Peristiwa Gerakan 30 September 1965, atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI, telah menorehkan luka mendalam di bumi pertiwi.

Segelintir oknum yang bernaung di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan keji telah menculik dan membunuh para jenderal terbaik bangsa.

Pahlawan revolusi, mereka yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kedaulatan negara, gugur di tangan pengkhianat.

Indonesia berduka. Namun, di tengah kepedihan yang mendalam, semangat patriotisme dan nasionalisme justru berkobar.

Rakyat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat, bersatu padu, menolak ideologi komunis yang berusaha menggantikan Pancasila.

Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara, bangkit melawan. Dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto, TNI berhasil menumpas gerakan pemberontakan dan memulihkan keamanan negara.

Rakyat pun turut serta, bahu-membahu dengan TNI, menjaga keamanan lingkungan dan memburu para pelaku G30S/PKI.

Di tengah kekacauan dan ketidakpastian, Pancasila tetap tegak berdiri sebagai mercusuar yang menerangi jalan bangsa.