Find Us On Social Media :

Mengapa Pancasila Menjadi Prasyarat Ideologi Terbuka?

By Afif Khoirul M, Selasa, 24 September 2024 | 18:30 WIB

Sebagai ideologi nasional bangsa indonesia Pancasila berperan sebagai acuan bersama dalam memecahkan serta pertentangan politik antara golongan dan kekuatan politik yang ada.

“Ideologi adalah cerminan realitas suatu bangsa.”

“Ideologi bukan hanya cerminan realitas, tetapi juga visi ideal suatu bangsa.”

“Ideologi harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.”

“Ideologi harus mampu menciptakan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”

Pancasila bukan hanya sekadar prinsip abstrak, melainkan sebuah panduan hidup yang mampu menciptakan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia mengajarkan nilai-nilai luhur yang menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan beradab.

Dalam sila pertama, tersirat ajaran untuk menghormati perbedaan agama dan kepercayaan, menciptakan kehidupan beragama yang harmonis. Sila kedua mengajarkan untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil dan bermartabat, membangun masyarakat yang manusiawi.

Sila ketiga mengajak untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, menyadari bahwa keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga dan dirawat. Sila keempat mengajarkan untuk berdemokrasi dengan bijaksana, mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.

Sila kelima menjadi pengingat bahwa keadilan sosial adalah tujuan akhir dari pembangunan bangsa. Ia mendorong pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan.

Pancasila menjadi prasyarat bagi sebuah ideologi terbuka karena ia merupakan refleksi realitas, visi ideal, fleksibilitas dinamis, dan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia mampu merangkul segala perbedaan, merajut persatuan dalam keberagaman, dan menuntun langkah bangsa menuju cita-cita luhur.

Dalam Pancasila, kita menemukan sebuah simfoni kehidupan yang indah, sebuah harmoni yang tercipta dari keberagaman.

Ia adalah nyawa yang mengalir dalam nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, sebuah fondasi kokoh yang menopang tegaknya Indonesia.

Sumber:

Buku “Pancasila sebagai Dasar Negara” oleh Drs. H. Kaelan, M.S.

Jurnal “Pancasila sebagai Ideologi Terbuka” oleh Prof. Dr. H. Notonegoro, S.H.

Artikel “Relevansi Pancasila di Era Globalisasi” oleh Dr. Yudi Latif, M.A.

Situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---