Find Us On Social Media :

Pancasila, Mata Air Kehidupan Hukum Nusantara: Konsekuensi dari Sebuah Pengakuan Luhur

By Afif Khoirul M, Jumat, 20 September 2024 | 15:30 WIB

Kedua, bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila untuk ketahanan nasional Indonesia?

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di tengah rimba belantara regulasi dan perundang-undangan yang menjulang tinggi, Pancasila berdiri tegak bagai mercusuar yang tak pernah padam.

Ia bukan sekadar lima sila yang terukir indah, melainkan jiwa bangsa, nadi kehidupan hukum, dan sumber segala sumber hukum di Nusantara.

Pengakuan ini bukanlah basa-basi belaka, melainkan sebuah deklarasi yang menggetarkan, sarat makna, dan mengandung konsekuensi yang tak bisa diabaikan.

Pancasila: Cahaya Penuntun di Lorong Gelap

Bayangkanlah Pancasila sebagai mata air yang mengalir jernih, menyegarkan dahaga setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari mata air inilah, seluruh hukum dan peraturan di Indonesia bermula, tumbuh, dan berkembang. Pancasila bukan sekadar kumpulan norma, melainkan filosofi hidup, pandangan dunia, dan landasan moral yang memandu bangsa ini mengarungi samudra zaman.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila adalah cahaya penuntun di lorong gelap. Ia memberikan arah, tujuan, dan makna bagi setiap produk hukum yang lahir di bumi pertiwi.

Tanpa Pancasila, hukum akan kehilangan ruhnya, menjadi sekadar kumpulan pasal-pasal yang kering dan tak bernyawa.

Konsekuensi dari Sebuah Pengakuan

Mengakui Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bukanlah sekadar formalitas, melainkan komitmen yang mengikat, janji suci yang harus ditepati. Ada konsekuensi yang harus ditanggung, ada tanggung jawab yang harus dipikul.