Find Us On Social Media :

Mengapa Raja-Raja Mataram Suka Berburu Harimau dan Kijang?

By Afif Khoirul M, Senin, 16 September 2024 | 18:30 WIB

Sultan Agung disebutkan pernah mengadu prajuritnya dengan harimau jawa. Ada hadiah menggiurkan dari pertarungan tersebut.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di bawah naungan langit biru Jawa yang agung, di mana gunung-gunung berapi menjulang tinggi dan hutan-hutan lebat menghampar luas, bersemayamlah kerajaan Mataram yang megah. Sebuah kerajaan yang diwarnai oleh kemegahan istana, keanggunan upacara, dan keberanian para rajanya.

Namun, di antara semua kemegahan itu, ada satu tradisi yang mencuri perhatian, yaitu perburuan harimau dan kijang oleh para raja Mataram.

Perburuan, bagi raja-raja Mataram, bukanlah sekadar hobi atau hiburan semata. Ia adalah sebuah ritual, sebuah seni, sebuah cerminan dari jiwa mereka yang pemberani dan ambisius.

Harimau, sang raja hutan, melambangkan kekuatan, keberanian, dan kepemimpinan. Kijang, dengan kelincahan dan keindahannya, melambangkan kemakmuran, keharmonisan, dan keanggunan.

Ketika sang raja melangkah ke dalam hutan, ia bukan lagi sekadar seorang penguasa, melainkan seorang pemburu, seorang penakluk. Busur dan anak panah menjadi perpanjangan tangannya, kuda menjadi sayapnya, dan hutan menjadi arena pertarungannya.

Di sana, ia menghadapi tantangan alam, menguji kemampuannya, dan membuktikan keberaniannya.

Raungan harimau yang menggelegar, derap kaki kijang yang lincah, dan ketegangan yang menyelimuti setiap perburuan, semuanya menjadi bagian dari pengalaman yang tak terlupakan. Setiap perburuan adalah sebuah kisah, sebuah epik yang diceritakan dari generasi ke generasi.

Kemenangan sang raja atas harimau adalah simbol dari kekuatan dan kepemimpinannya, sementara keberhasilannya dalam memburu kijang adalah tanda dari kemakmuran dan keharmonisan kerajaannya.

Namun, perburuan bukanlah sekadar tentang kemenangan dan kekuasaan. Ia juga tentang penghormatan terhadap alam, pengakuan atas kekuatan dan keindahannya.

Raja-raja Mataram percaya bahwa alam adalah sumber kehidupan, tempat di mana mereka dapat menemukan keseimbangan dan harmoni. Dalam perburuan, mereka belajar untuk menghargai alam, untuk hidup selaras dengannya, dan untuk melindungi kekayaannya.