Find Us On Social Media :

Terdesak oleh Serangan Sekutu, Jepang Berjanji Akan Memberikan Kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia dengan Syarat

By Afif Khoirul M, Selasa, 3 September 2024 | 12:15 WIB

Peristiwa pembentukan BPUPKI yang oleh Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di ufuk timur, mentari pagi menyingsing di atas Nusantara yang terjajah. Tahun 1944, awan gelap perang masih menyelimuti dunia, dan di tengah gejolak itu, bangsa Indonesia merindukan cahaya kemerdekaan.

Di bawah bayang-bayang pendudukan Jepang, rakyat Indonesia terus berjuang, menantikan saatnya untuk lepas dari belenggu penjajahan.

Di medan perang Pasifik, Jepang yang semula perkasa mulai goyah. Serangan Sekutu yang tak henti-hentinya membuat pasukan Jepang terdesak. Pulau-pulau yang mereka kuasai satu per satu jatuh ke tangan Sekutu.

Di tengah situasi yang semakin genting, Jepang menyadari bahwa mereka membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia.

Pada tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso, mengumumkan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Janji ini, yang kemudian dikenal sebagai "Janji Koiso", memberikan secercah harapan bagi rakyat Indonesia yang telah lama mendambakan kemerdekaan.

"Kami, pemerintah Jepang, dengan ini mengumumkan bahwa kami akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di masa mendatang," kata Koiso dengan suara lantang.

Janji ini disambut dengan sorak-sorai gembira oleh rakyat Indonesia, meskipun mereka tetap waspada terhadap niat sebenarnya Jepang.

Namun, di balik janji manis itu, Jepang menyembunyikan syarat yang memberatkan. Mereka menuntut agar Indonesia tetap berada di bawah pengaruh dan kendali Jepang setelah merdeka.

Syarat ini menimbulkan dilema bagi para pemimpin bangsa Indonesia. Di satu sisi, mereka menginginkan kemerdekaan secepat mungkin. Namun, di sisi lain, mereka tidak ingin Indonesia hanya berganti tuan dari Belanda ke Jepang.