Find Us On Social Media :

Apa yang Dimaksud dengan Keberagaman Peserta Didik di Kelas?

By Afif Khoirul M, Minggu, 1 September 2024 | 14:20 WIB

Ilustrasi - Pembelajaran interaktif di Sekolah.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di antara dinding-dinding yang menaungi ruang kelas, terbentang sebuah dunia mini yang mencerminkan mozaik kehidupan. Di sana, di atas kursi-kursi kayu yang berjajar rapi, duduklah para penerus bangsa, masing-masing membawa serta kisah dan warna yang berbeda.

Inilah potret keberagaman peserta didik, sebuah realitas yang telah mengakar sejak zaman dahulu kala, ketika Socrates berdiskusi dengan murid-muridnya di bawah naungan pohon zaitun.

Keberagaman ini bukanlah sekadar perbedaan fisik yang kasat mata, melainkan sebuah simfoni yang terdiri dari berbagai latar belakang, budaya, keyakinan, minat, bakat, dan gaya belajar. Ada yang berasal dari keluarga bangsawan, ada pula yang dari rakyat jelata.

Ada yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, atau kepercayaan lainnya. Ada yang gemar melukis, bermain musik, berolahraga, atau membaca buku. Ada yang cepat memahami pelajaran, ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama.

Semua perbedaan ini menyatu dalam harmoni, menciptakan sebuah lingkungan belajar yang kaya dan dinamis.

Sejarah telah menjadi saksi bisu betapa keberagaman ini telah mewarnai perjalanan pendidikan manusia. Di masa lalu, ketika pendidikan hanya diperuntukkan bagi kalangan elit, keberagaman mungkin masih terbatas.

Namun, seiring berjalannya waktu, ketika pendidikan mulai terbuka bagi semua lapisan masyarakat, keberagaman pun semakin terasa.

Di masa Renaisans, ketika semangat humanisme mulai bangkit, para pemikir dan seniman dari berbagai latar belakang berkumpul di kota-kota besar seperti Florence dan Venice.

Mereka saling bertukar pikiran, berdebat, dan berkolaborasi, menciptakan karya-karya agung yang mengguncang dunia. Leonardo da Vinci, Michelangelo, Raphael, dan banyak lagi, adalah produk dari keberagaman ini.

Di masa Revolusi Industri, ketika mesin-mesin mulai menggantikan tenaga manusia, pendidikan pun mengalami perubahan besar. Sekolah-sekolah mulai didirikan untuk mencetak tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.