Penulis
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-online.com -Mentari pagi merekah di atas tanah Jawa, sinarnya menghangatkan bumi Nusantara. Di bawah langit biru yang cerah, angin berembus pelan, membawa bisikan sejarah yang tak lekang oleh waktu.
Di tengah alun-alun kerajaan Majapahit yang megah, berdiri seorang Mahapatih dengan sorot mata tajam dan penuh tekad.
Patih Gajah Mada, sang negarawan ulung, mengucapkan sebuah sumpah yang akan terpatri dalam sanubari bangsa Indonesia sepanjang masa: Sumpah Palapa.
"Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa."
Bait-bait sumpah itu menggema, menggetarkan jiwa setiap insan yang hadir. Sumpah Palapa bukanlah sekadar janji seorang patih kepada rajanya, melainkan sebuah ikrar suci untuk menyatukan Nusantara di bawah panji Majapahit.
Gajah Mada bertekad untuk menaklukkan seluruh wilayah Nusantara, menyatukan kerajaan-kerajaan yang tersebar, dan membangun sebuah imperium yang kuat dan jaya.
Namun, Sumpah Palapa bukanlah sekadar ambisi kekuasaan semata. Di balik tekad baja Gajah Mada, tersimpan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi persatuan Nusantara.
Nilai-nilai itu tercermin dalam setiap bait sumpahnya, terpatri dalam setiap langkah perjuangannya. Dan nilai-nilai itulah yang kemudian kita kenal sebagai nilai-nilai Pancasila, dasar negara Indonesia.
Baca Juga: Posisi Kunci Pancasila: Ketuhanan yang Maha Esa sebagai Jantung Kehidupan Bangsa
Ketuhanan Yang Maha Esa:
Sumpah Palapa diawali dengan pernyataan "Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa." Kalimat ini menunjukkan bahwa Gajah Mada menyadari bahwa segala kekuasaan dan keberhasilan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Ia tidak ingin menikmati buah palapa sebelum tugas sucinya menyatukan Nusantara terlaksana. Keyakinan ini mencerminkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengajarkan bahwa manusia harus selalu berserah diri kepada Tuhan dan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab:
Gajah Mada tidak hanya ingin menaklukkan wilayah, tetapi juga menyatukan manusia. Ia ingin membangun sebuah masyarakat yang adil dan beradab, di mana setiap individu dihormati dan diperlakukan secara manusiawi.
Semangat ini tercermin dalam bait sumpahnya yang menyebutkan berbagai wilayah di Nusantara, tanpa membedakan suku, agama, atau ras. Gajah Mada ingin menyatukan seluruh manusia Nusantara dalam ikatan persaudaraan yang kokoh.
Persatuan Indonesia:
Sumpah Palapa adalah manifestasi dari semangat persatuan. Gajah Mada ingin menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah panji Majapahit, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, melainkan untuk kepentingan bersama.
Ia ingin membangun sebuah bangsa yang besar dan kuat, yang mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Semangat persatuan ini menjadi landasan bagi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, namun tetap bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Juga: Pembelajaran Sosial Emosional sebagai Jalan Menuju Pelajar Pancasila Sejati
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Gajah Mada adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan demokratis. Ia selalu mendengarkan pendapat dan aspirasi rakyatnya, serta melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini tercermin dalam cara ia memimpin Majapahit, yang dikenal sebagai kerajaan yang makmur dan sejahtera. Gajah Mada tidak hanya memerintah, tetapi juga mengayomi rakyatnya.
Ia membangun berbagai infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan candi, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Gajah Mada juga sangat memperhatikan keadilan sosial. Ia ingin membangun sebuah masyarakat yang adil dan makmur, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan.
Ia tidak ingin ada kesenjangan sosial yang terlalu lebar antara si kaya dan si miskin. Oleh karena itu, ia menerapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, seperti memberikan bantuan kepada petani dan nelayan, serta membangun pasar dan pelabuhan untuk memperlancar perdagangan.
Sumpah Palapa adalah sebuah mahakarya sejarah yang tak lekang oleh waktu. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya menjadi fondasi bagi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semangat persatuan, keadilan, dan kesejahteraan yang digaungkan oleh Gajah Mada menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik.
Kita sebagai bangsa Indonesia harus selalu mengingat dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk menyatukan Nusantara. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta terus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita luhur Sumpah Palapa, yaitu membangun sebuah bangsa yang besar, kuat, dan sejahtera.
*
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---