Find Us On Social Media :

Gema Sumpah Palapa dalam Nafas Pancasila: Keterkaitan Sumpah Palapa dan Pancasila

By Afif Khoirul M, Selasa, 6 Agustus 2024 | 13:57 WIB

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Mentari pagi merekah di atas tanah Jawa, sinarnya menghangatkan bumi Nusantara. Di bawah langit biru yang cerah, angin berembus pelan, membawa bisikan sejarah yang tak lekang oleh waktu.

Di tengah alun-alun kerajaan Majapahit yang megah, berdiri seorang Mahapatih dengan sorot mata tajam dan penuh tekad.

Patih Gajah Mada, sang negarawan ulung, mengucapkan sebuah sumpah yang akan terpatri dalam sanubari bangsa Indonesia sepanjang masa: Sumpah Palapa.

"Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa."

Bait-bait sumpah itu menggema, menggetarkan jiwa setiap insan yang hadir. Sumpah Palapa bukanlah sekadar janji seorang patih kepada rajanya, melainkan sebuah ikrar suci untuk menyatukan Nusantara di bawah panji Majapahit.

Gajah Mada bertekad untuk menaklukkan seluruh wilayah Nusantara, menyatukan kerajaan-kerajaan yang tersebar, dan membangun sebuah imperium yang kuat dan jaya.

Namun, Sumpah Palapa bukanlah sekadar ambisi kekuasaan semata. Di balik tekad baja Gajah Mada, tersimpan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi persatuan Nusantara.

Nilai-nilai itu tercermin dalam setiap bait sumpahnya, terpatri dalam setiap langkah perjuangannya. Dan nilai-nilai itulah yang kemudian kita kenal sebagai nilai-nilai Pancasila, dasar negara Indonesia.

Baca Juga: Posisi Kunci Pancasila: Ketuhanan yang Maha Esa sebagai Jantung Kehidupan Bangsa

Ketuhanan Yang Maha Esa:

Sumpah Palapa diawali dengan pernyataan "Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa." Kalimat ini menunjukkan bahwa Gajah Mada menyadari bahwa segala kekuasaan dan keberhasilan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.