Find Us On Social Media :

Kisah Presiden Soekarno Nyaris Dibunuh pada Saat Sholat Idul Adha

By Afif Khoirul M, Minggu, 16 Juni 2024 | 19:15 WIB

Kisah Soekarno nyaris dibunuh pada saat Sholat Idul Adha.

Intisari-online.com - Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, bukan hanya dikenal sebagai proklamator kemerdekaan, tetapi juga pemimpin yang penuh kontroversi.

Beliau beberapa kali menjadi target percobaan pembunuhan, salah satu yang paling menegangkan terjadi pada saat Sholat Idul Adha di tahun 1962.

Pada tanggal 14 Mei 1962, umat Islam di Indonesia tengah merayakan Hari Raya Idul Adha. Sholat Idul Adha tahun itu dilaksanakan di lapangan rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara, Jakarta. Presiden Soekarno, seperti biasa, hadir dalam sholat tersebut bersama para pejabat tinggi negara dan masyarakat umum.

Suasana khusyuk menyelimuti jalannya sholat. Namun, ketenangan itu tiba-tiba pecah ketika terdengar suara tembakan bertubi-tubi. Para jemaah panik dan berhamburan mencari perlindungan.

Ternyata, tembakan tersebut berasal dari arah belakang shaf sholat Soekarno. Pelakunya adalah seorang anggota Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) bernama Sanusi Firkat. Dia melepaskan tembakan dari jarak dekat, sekitar 5-6 meter, dengan tujuan untuk membunuh Soekarno.

Keberuntungan dan Kegagalan Upaya Pembunuhan

Beruntungnya, saat itu Soekarno sedang dalam posisi sujud dan tembakan-tembakan Sanusi Firkat meleset. Justru, tembakan tersebut mengenai beberapa orang di sekitar Soekarno, termasuk Ketua DPR Zainul Arifin yang terluka di bagian bahu.

Melihat kekacauan, Soekarno yang baru saja selesai sujud langsung berdiri dan berlari ke arah mihrab. Tindakan sigap Soekarno ini membuat Sanusi Firkat kehilangan target dan tembakan selanjutnya kembali meleset.

Pengawal Presiden yang sigap segera bertindak. Mereka berhasil menangkap Sanusi Firkat dan tiga orang lainnya yang terlibat dalam percobaan pembunuhan ini. Sanusi Firkat dan kawan-kawannya kemudian diadili dan dihukum mati.

Percobaan pembunuhan terhadap Soekarno saat Sholat Idul Adha ini dilatarbelakangi oleh motif politik. DI/TII menentang kepemimpinan Soekarno dan ingin mendirikan negara Islam di Indonesia.

Peristiwa ini tentu saja menimbulkan kegemparan di masyarakat. Kepercayaan publik terhadap Soekarno semakin meningkat, dan mereka semakin mendukung kepemimpinannya. Di sisi lain, peristiwa ini juga menjadi pengingat akan bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga stabilitas keamanan nasional.

Baca Juga: Ternyata Beginilah Awal Mula Sikap Anti-Israel Indonesia

Kisah Heroik dan Pengingat Penting

Percobaan pembunuhan terhadap Soekarno saat Sholat Idul Adha merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang menegangkan dalam perjalanan bangsa Indonesia. Kisah heroik Soekarno yang berhasil lolos dari maut dan tetap tenang dalam situasi genting menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat penting tentang bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga toleransi dan persatuan bangsa. Kita harus selalu waspada terhadap segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional.

Kisah Soekarno yang nyaris dibunuh saat Sholat Idul Adha adalah contoh nyata dari kegigihan dan keberanian seorang pemimpin.

Peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjauhi segala bentuk radikalisme dan intoleransi.

*