Find Us On Social Media :

Juara Piala Eropa 2004, Ketika Yunani 'Mengulangi' Sejarah Yang Mereka Buat Pada 490 SM

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 15 Juni 2024 | 12:17 WIB

Unggulan utama tentu saja tuan rumah Portugal, juga tim kuat Belanda, tapi yang jadi juara ternyata tim kuda hitam Yunani. Yuk belajar dari Negara Para Dewa itu mengalahkan para Goliath.

Kejutan besar terjadi pada perhelatan Piala Eropa 2004 dulu. Unggulan utama tentu saja tuan rumah Portugal, juga tim kuat Belanda, tapi yang jadi juara ternyata "tim kuda hitam" Yunani. Yuk belajar dari Negara Para Dewa itu mengalahkan para "Goliath".

Oleh Kapten (Pnb.) Budhi "Phantom" Achmadi untuk Intisari edisi Agustus 2004

---

Intisari kini hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Dari peristiwa ini lahirlah olahraga lari maraton.

Lembah Marathon, musim panas 490 SM. Prajurit Persia mulai berdatangan menggunakan 600 kapal di bawah komando Panglima Datis. Turut pula mendampingi pasukan adalah keponakan Raja Persia, Artaphernes. Kala itu Persia merupakan negara adikuasa seperti Amerika Serikat saat ini. 

Mereka memiliki lebih dari 10.000 prajurit terlatih. Di lain pihak, Yunani waktu itu berpenduduk laki-laki dewasa tak lebih dari 30.000 orang.

Melihat ancaman itu, para pejabat militer Yunani dan pasukannya segera berkumpul di lereng Pegunungan Marathon. Hadir di sini 11 anggota dewan perang Yunani. Kesebelasan ini merupakan orang pilihan dari 10 suku terbesar yang dipilih setiap tahun. Kesemuanya berpangkat jenderal dan satu orang ditunjuk sebagai panglima gabungan (Polemarch).

Masing-masing jenderal menguasai pasukan dari suku masing-masing, sedangkan Polemarch mendapatkan hak istimewa untuk memimpin penyusunan strategi dan dalam perang berhak memimpin pasukan sayap kanan. 

Agenda pertemuan cuma satu: menyusun strategi.