Find Us On Social Media :

Operasi Perisai Sakti 2015, Menghalau Para Pelanggar Batas, Termasuk Di Blok Ambalat

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 30 Mei 2024 | 14:54 WIB

Operasi Perisai Sakti 2015, Menghalau Para Pelanggar Batas, Termasuk Di Blok Ambalat. Libatnya banyak jet tempur andalan TNI AU.

Walaupun pada akhirnya disepakati tidak ada lagi unjuk kekuatan baik alutsista maupun pasukan di sekitar perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Blok Ambalat, riak-riak ketegangan antara kedua negara tetap saja muncul.

Intisari-Online.com - Berdasarkan hasil pemindaian Satrad 225, didapati bahwa sejak Januari hingga Mei 2015 telah terjadi sembilan kali pelanggaran wilayah udara yang dilakukan oleh Malaysia.

Data ini disampaikan Danlanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea dalam paparannya saat menerima rombongan pers yang dipimpin Kadispenau Marsma TNI Dwi Badarmanto di Mako Lanud Tarakan.

Danlanud Tarakan yang didampingi Dansatrad 225 Mayor Lek M. Suarna Hasal menguraikan, sembilan kasus pelanggaran wilayah udara dalam kurun lima bulan tersebut dilakukan oleh pesawat sipil maupun pesawat militer negeri jiran.

Beberapa di antaranya menggunakan pesawat tanpa awak. Mereka masuk dengan jelas-jelas tanpa izin.

"Sempat ada usaha pengejaran oleh pesawat buru sergap kita, namun mereka segera turun atau kembali lagi ke wilayahnya. Begitu pesawat buru serga kita kembali ke Makassar, mereka tiba-tiba muncul lagi," jelasnya.

Ditambahkan Hutapea, untuk menghalau sasaran di perbatasan Kalimantan Utara, pesawat buru sergap dari Makassar butuh waktu kurang lebih 55 menit.

Sedangkan bila yang dikerahkan pesawat tempur dari Madiun, Jawa Timur butuh waktu lebih lama lagi, lebih dari satu jam.

Kegiatan pengamatan udara menggunakan pesawat intai TNI AU sebenarnya sering dilakukan.

Bahkan hingga ke seputaran Blok Ambalat yang menjadi daerah rawan Indonesia-Malaysia.

Akan tetapi, nyatanya patroli maritim itu tidak menurunkan angka pelanggaran wilayah udara yang dilakukan oleh Malaysia.